Koperasi Syariah 212

Menjaga Lingkungan Sebagai Bagian dari Iman

Islam adalah agama yang sangat memperhatikan keseimbangan alam. Setiap makhluk yang Allah ﷻ ciptakan memiliki fungsi, dan manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk menjaga bumi. Allah berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi…” (QS. Al-Baqarah: 30).

Ayat ini menegaskan bahwa manusia bukan hanya pengguna bumi, tetapi juga penjaga dan pengelolanya. Maka, menjaga lingkungan sejatinya adalah ibadah dan bentuk nyata dari iman.

Alam Sebagai Tanda Kekuasaan Allah

Dalam Al-Qur’an, Allah berkali-kali mengajak manusia memperhatikan ciptaan-Nya: gunung, lautan, tumbuhan, dan hewan. Semua itu bukan hanya untuk dinikmati, melainkan juga direnungi. Dengan menjaga alam, kita sebenarnya sedang menjaga ayat-ayat kauniyah (tanda-tanda kebesaran Allah) agar tetap bisa dipelajari dan menjadi pengingat bagi manusia.

Larangan Merusak Bumi

Allah ﷻ dengan tegas melarang perusakan lingkungan.

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya…” (QS. Al-A’raf: 56).

Kerusakan yang dimaksud tidak hanya berupa peperangan atau kekacauan sosial, tetapi juga kerusakan ekologis: menebang hutan sembarangan, membuang sampah ke sungai, menggunakan plastik berlebihan, dan mencemari udara. Semua tindakan itu adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah Allah.

Etika Islam dalam Menjaga Lingkungan

 

  1. Hemat dalam menggunakan sumber daya. Rasulullah ﷺ bahkan mencontohkan berwudhu dengan sangat hemat air, meskipun berada di dekat sungai.

  2. Menanam pohon sebagai sedekah. Beliau bersabda: “Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menabur benih, lalu dimakan oleh burung, manusia, atau binatang, melainkan itu menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  3. Mengelola sampah. Islam mengajarkan kebersihan sebagai bagian dari iman. Sampah yang berserakan bukan hanya merusak pemandangan, tetapi juga bisa menjadi sumber penyakit.

  4. Menghormati hewan. Rasulullah ﷺ melarang menyiksa hewan dan memerintahkan memberi makan serta memperlakukan mereka dengan baik.

Lingkungan dan Kesehatan Umat

Kerusakan lingkungan berdampak langsung pada kesehatan manusia. Air kotor menyebabkan penyakit, udara tercemar menimbulkan gangguan pernapasan, dan sampah plastik merusak ekosistem laut. Semua ini berujung pada melemahnya kualitas hidup. Maka, menjaga lingkungan bukan hanya urusan alam, tetapi juga urusan menjaga kehidupan manusia itu sendiri.

Peran Muslim di Era Modern

Umat Islam memiliki tanggung jawab ganda: menjaga lingkungan sekaligus menjadi teladan bagi masyarakat. Upaya sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menanam pohon di pekarangan rumah, hingga mendukung produk ramah lingkungan adalah langkah nyata yang sejalan dengan nilai Islam.

Kesimpulan

Menjaga lingkungan adalah bagian dari iman dan ibadah. Alam bukanlah milik kita sepenuhnya, melainkan titipan Allah ﷻ yang harus kita rawat. Dengan menjaga bumi, kita tidak hanya melestarikan kehidupan, tetapi juga menunaikan amanah sebagai khalifah.

“Barangsiapa yang menanam pohon lalu dirawat dengan baik, maka setiap buah yang dimakan manusia darinya adalah sedekah.” (HR. Ahmad).

Maka, mari kita jadikan gaya hidup ramah lingkungan sebagai bagian dari pengamalan iman sehari-hari.

Sumber:

  • QS. Al-Baqarah: 30

  • QS. Al-A’raf: 56

  • HR. Bukhari No. 2320, HR. Muslim No. 1553

  • HR. Ahmad No. 23408

  • Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin

Bagikan

Buka Whatsapp
Koperasi Syariah 212
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu :)