
Salah satu hal paling istimewa dalam Islam adalah konsep pahala yang terus mengalir, bahkan setelah kita wafat. Ini disebut sebagai amal jariyah, dan wakaf adalah bentuk paling nyata dari amal tersebut.
Tapi kenapa pahala wakaf bisa terus mengalir? Mari kita lihat penjelasannya.
🌊 Dasarnya dari Hadis Nabi
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim no. 1631)
Wakaf termasuk sedekah jariyah — karena manfaatnya terus digunakan, maka pahalanya pun terus mengalir.
🔄 Konsepnya: Menahan Harta, Mengalirkan Manfaat
Dalam wakaf, aset utamanya ditahan (tidak boleh dijual, diwariskan, atau dihibahkan), tapi manfaatnya terus diberikan kepada penerima.
Selama manfaat itu masih berjalan:
Selama itu pula, pahala mengalir tanpa terputus.
🧠 Penjelasan Ulama
Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni mengatakan:
“Harta wakaf menjadi milik Allah, dan dikelola untuk kepentingan masyarakat. Manfaatnya berulang, maka pahalanya pun berulang.”
Wakaf adalah investasi abadi. Sekali dilakukan, hasilnya bisa menjadi jembatan pahala selama harta itu masih memberi manfaat—bahkan setelah kita tak lagi di dunia.
Lewat wakafinaja.com, kamu bisa mulai wakaf dari hal kecil tapi berdampak panjang. Mulai hari ini, pastikan kamu punya bekal yang tak putus di akhirat nanti.
📚 Sumber Referensi: