Koperasi Syariah 212

Wakaf Sayyidah Aisyah: Tempat Tinggal untuk Yatim dan Janda

Ummul Mukminin Aisyah RA, istri tercinta Nabi Muhammad ﷺ, bukan hanya dikenal sebagai sosok alim dan cerdas dalam meriwayatkan hadits, tetapi juga sebagai wanita yang sangat dermawan. Beliau tumbuh sebagai seorang yang dekat dengan Rasulullah ﷺ, sehingga terbentuk pribadi yang lembut, penuh kasih sayang, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Salah satu bentuk kepedulian itu adalah melalui wakaf yang beliau lakukan.

Wakaf Rumah untuk Janda dan Yatim

Di masa kekhalifahan Utsman bin Affan RA, Aisyah RA mewakafkan sebuah rumah miliknya. Rumah tersebut tidaklah besar, namun berada di lokasi yang cukup strategis di Madinah. Alih-alih dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau diperjualbelikan, Aisyah RA memilih untuk mewakafkannya sebagai tempat tinggal bagi para janda dan anak yatim yang membutuhkan.

 

Menariknya, Aisyah RA tidak menisbatkan wakaf itu dengan namanya. Beliau melakukannya secara ikhlas, sehingga banyak orang pada masanya tidak mengetahui bahwa rumah itu sebenarnya adalah milik beliau. Sikap ini menunjukkan betapa tulusnya niat Aisyah RA dalam beramal—semata-mata karena Allah ﷻ, bukan untuk mendapatkan pujian manusia.

Pengelolaan Wakaf

Wakaf rumah Aisyah RA tersebut dikelola oleh ahlul bait Rasulullah ﷺ. Pengelolaannya pun berfokus pada kebermanfaatan bagi masyarakat, khususnya bagi wanita-wanita yang kehilangan penopang hidupnya dan anak-anak yang ditinggalkan ayahnya. Selama bertahun-tahun, rumah itu menjadi tempat bernaung yang penuh keberkahan, di mana banyak jiwa terbantu melalui wakaf sederhana tersebut.

Makna Besar dari Wakaf yang Sederhana

Wakaf Sayyidah Aisyah RA mengajarkan kepada kita bahwa sebuah wakaf tidak harus berupa bangunan megah, lahan luas, atau harta yang besar. Wakaf sekecil apapun, jika bermanfaat dan ikhlas karena Allah, akan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.

Keteladanan ini juga menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam tradisi wakaf dan pemberdayaan sosial dalam Islam. Wakaf Aisyah RA adalah bukti bahwa keikhlasan seorang hamba dapat mengubah hidup banyak orang.

Relevansi untuk Umat Saat Ini

Kisah wakaf Sayyidah Aisyah RA sangat relevan di zaman modern. Banyak orang yang menunda wakaf karena merasa belum mampu menyumbang dalam jumlah besar. Padahal, wakaf bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana—baik itu rumah, sebidang tanah kecil, atau bahkan harta dalam jumlah kecil yang dikelola secara produktif.

Di era sekarang, konsep wakaf produktif semakin berkembang. Namun, semangatnya tetap sama seperti yang dicontohkan oleh Aisyah RA: wakaf bukan soal besar-kecilnya nilai, melainkan soal keikhlasan hati dan manfaat yang ditimbulkan bagi orang lain.

Dengan meneladani Aisyah RA, setiap umat Islam bisa mulai berwakaf sesuai kemampuan. Meski kecil, wakaf itu bisa menjadi sumber pahala tanpa henti yang akan terus mengalir hingga akhirat.

Sumber:

 

  • Al-Zurqani, Syarh al-Mawahib al-Ladunniyyah, Jilid 4

  • Ibn Sa’ad, Tabaqat al-Kubra, Bab Istri-Istri Nabi

  • Riwayat-riwayat tentang manaqib Aisyah RA

Bagikan

Buka Whatsapp
Koperasi Syariah 212
Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu :)