9 Mitos Seputar Covid-19 Yang Harus Kamu Ketahui

Sebelumnya, kami tayangkan lima mitos seputar Covid-19, kali ini lebih dari lima, tapi sembilan mitos seputar corona yang dibantah oleh WHO. Mari cek satu persatu.

Pertama, dapatkah lampu desinfeksi ultraviolet membunuh coronavirus baru?
Lampu UV sebaiknya tidak digunakan untuk mensterilkan tangan atau area kulit lainnya karena radiasi UV dapat menyebabkan iritasi kulit.

Kedua, seberapa efektif pemindai termal dalam mendeteksi orang yang terinfeksi coronavirus baru?
Pemindai termal efektif dalam mendeteksi orang yang menderita demam (yaitu, memiliki suhu tubuh lebih tinggi daripada normal) karena infeksi dengan virus corona baru.

Namun, mereka tidak dapat mendeteksi orang yang terinfeksi tetapi belum sakit demam. Ini karena dibutuhkan antara 2 dan 10 hari sebelum orang yang terinfeksi menjadi sakit dan mengalami demam.

Ketiga, bisakah menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh Anda membunuh coronavirus baru?
Tidak. Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh Anda tidak akan membunuh virus yang telah memasuki tubuh Anda. Menyemprotkan zat-zat semacam itu bisa berbahaya bagi pakaian atau selaput lendir (mis. Mata, mulut). Ketahuilah bahwa alkohol dan klorin dapat berguna untuk mendisinfeksi permukaan, tetapi perlu digunakan di bawah rekomendasi yang tepat.

Keempat, apakah vaksin melawan pneumonia melindungi Anda dari coronavirus baru?
Tidak. Vaksin terhadap pneumonia, seperti vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib), tidak memberikan perlindungan terhadap virus corona baru.

Virus ini sangat baru dan berbeda sehingga membutuhkan vaksin sendiri. Para peneliti sedang mencoba mengembangkan vaksin melawan 2019-nCoV, dan WHO mendukung upaya mereka.

Meskipun vaksin ini tidak efektif terhadap 2019-nCoV, vaksinasi terhadap penyakit pernapasan sangat dianjurkan untuk melindungi kesehatan Anda.

Kelima, dapatkah secara rutin membilas hidung Anda dengan saline membantu mencegah infeksi dengan coronavirus baru?
Tidak. Tidak ada bukti bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur telah melindungi orang dari infeksi virus corona baru.

Ada beberapa bukti terbatas bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur dapat membantu orang pulih lebih cepat dari flu biasa. Namun, membilas hidung secara teratur belum terbukti mencegah infeksi pernapasan.

Keenam, bisakah makan bawang putih membantu mencegah infeksi dengan coronavirus baru?
Bawang putih adalah makanan sehat yang mungkin memiliki beberapa sifat antimikroba. Namun, tidak ada bukti dari wabah saat ini bahwa makan bawang putih telah melindungi orang dari coronavirus baru.

Ketujuh, apakah coronavirus baru mempengaruhi orang yang lebih tua, atau apakah orang yang lebih muda juga rentan?
Orang-orang dari segala usia dapat terinfeksi oleh coronavirus baru (2019-nCoV). Orang yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung) tampaknya lebih rentan untuk menjadi sakit parah dengan virus.

WHO menyarankan orang-orang dari segala usia untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari virus, misalnya dengan mengikuti kebersihan tangan yang baik dan kebersihan pernapasan yang baik.

Kedelapan, apakah antibiotik efektif dalam mencegah dan mengobati coronavirus baru?
Tidak, antibiotik tidak bekerja melawan virus, hanya bakteri.

Coronavirus baru (2019-nCoV) adalah virus dan, oleh karena itu, antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan.

Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit untuk 2019-nCoV, Anda mungkin menerima antibiotik karena koinfeksi bakteri mungkin terjadi.

Kesembilan, adakah obat khusus untuk mencegah atau mengobati coronavirus baru?
Sampai saat ini, tidak ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati virus corona baru (2019-nCoV).

Namun, mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit parah harus mendapatkan perawatan suportif yang dioptimalkan. Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki, dan akan diuji melalui uji klinis. WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan dengan sejumlah atau mitra.

Sumber: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public/myth-busters

Terkait