Koperasi Syariah 212 Ajak Pengurus Komunitasnya Berbisnis

Diawali dengan membetuk jaringan antarkomunitas dan pengurus gerai 212 Mart.

Koperasi Syariah (KS) 212 ajak pengurus komunitasnya berbisnis. Karena,  pengurus komunitas sejatinya tidak mendapatkan upah dari KS212. Kebanyakan pengurus komunitas secara sukarela merekrut anggota KS212 selama ini dan memelopori pendirian gerai 212 Mart di komunitasnya masing-masing.

Memang, komunitas berperan besar dalam perkembangan KS212. Bahkan, dikisahkan Ketua Koordinator Pusat Komunitas (KPK) KS 212, KS212 bisa dibilang satu-satunya koperasi di dunia ini yang berbasis komunitas. Oleh karena, itu komunitas adalah salah satu pilar penting bagi KS212.

Sementara, tidak ada pola komersil selama ini terkait hubungan antara penguruskomunitas dan KS212. Komunitas berperan seperti relawan gerakan ekonomi berjamaah yang dipelopori oleh KS212. Melalui jalur komunitaslah anggota KS212 mendaftar. Atas besarnya peran komunitas itu, maka menurut Ketua Koordinator Pusat Komunitas (KPK) KS212, Eka Rusmiyanti pengurus komunitas baiknya mulai diberdayakan secara bisnis.

“Kita membuka jaringan antarpengurus komunitas, membangun bisnis untuk mendukung 212Mart misalnya. Penyediaan barang-barang yang tidak bisa disediakan oleh distribution center (DC)”, kata Eka Rusmiyanti pada pertemuan rutin Komunitas KS212 untuk Wilayah Depok di kantor KS212, Rabu (18/9).

Jaringan ini juga yang akan menjadi penyedia barang bagi gerai 212Mart yang kekurangan barang. Mart. “Misalnya juga sebuah gerai tidak ada barang A, gerai lain ada, pengurus komunitas lain bisa menyediakannya”, kata Eka menjelaskan.

Ini baru gagasan, namun sebuah itikad baik dari manajemen KS212 untuk anggotanya, terutama pengurus komunitas yang selama ini telah banyak membantu KS212.

Ide ini disambut baik oleh para pengurus KKS212 daerah Depok dan sekitarnya. Salah satu pengurus komunitas KS212 Depok 3, yaitu wilayah Kecamatan Cilodong dan sekitarnya, mengomentari. “Intinya di software, PoS, inventory, karena di Hydro inventori tidak ada. Jadi kendala untuk komunitas. Harus ada system yang membantu untuk inventory produk UKM keluar masuk”, kata Sutriyanto menjelaskan.

Akhirnya, pertemuan menghasilkan tujuh keputusan, yaitu:

  1. KS 212 Pusat harus menyentuh level anggota (turun ke lapangan melihat kondisi yang ada, supaya anggota bisa merasakan peranan pengurus KS212 pusat).
  2. KS212 pusat sebagai fasilitator wajib menjembatani, komunikasi antara Komunitas dan Hydro serta Transmart atau mitra ahli yang bekerja sama dengan KS212 Pusat..
  3. Dibentuk pelatihan-pelatihan tentang koperasi kepada anggota termasuk pengurus koperasinya.
  4. KS212 Pusat membantu mengakomodasi hasil UMKM dari anggota agar bisa disuplai ke gerai-gerai 212 Mart di Jabodetabek maupun luar Jabodetabek.
  5. Mencari solusi untuk membantu biaya operasional untuk para pengurus Komunitas dengan membuatkan bisnis bersama, agar pengurus bisa terbantu operasional harian.
  6. KS212 Pusat membantu dalam pengelolaan distribusi barang-barang pareto (fast moving) yang tidak dapat dipenuhi oleh mitra ahli dan dalam pengelolaannya dikelola dengan sistem secara profesional, dan dikelola oleh para pengurus komunitas.
  7. KS212 pusat membuat langkah-langkah penyelamatan terhadap gerai-gerai yang mengalami kerugian dan kolaps.

Terkait