- September 17, 2019
- Posted by: Admin
- Category: Blog
Jika di Palembang KS 212 dibesarkan oleh para dokter, maka di Sangatta KS 212 dibesarkan oleh para penambang batubara.
Satu hal yang paling membanggakan dan berkesan ketika saya bisa berkumpul dan bersilaturahim dengan teman-teman para penambang batubara di Sangatta Kaltim.
Pada hari Sabtu, 14 September 2019 saya tiba ke Sangatta dengan pesawat Jakarta – Balikpapan dilanjutkan dengan pesawat heavy lift yang merupakan pesawat carter khusus digunakan sebagai fasilitas eklusif di perusahaan tambang Kaltim Prima Coal (KPC), karena belum ada bandara komersial atau pelabuhan penumpang di kota ini.
Bandara Tanjung Bara adalah bandara yang dibangun oleh perusahaan untuk kepentingan internal KPC.
Ketika memasuki wilayah tambang hati saya sangat merasa senang dan merasa kembali ke habitatnya.
Bertemu dengan mereka saya menemukan chemistry dan bisa bernostalgia bercerita tentang pengalaman di tambang batubara.
Pengalaman ini sungguh sangat berkesan dan sangat saya rindukan.
Ketika saya disambut hangat dan dilayani dengan sangat istimewa oleh para teman-teman di sana membuat saya merasa sangat bersemangat semakin optimis ketika Koperasi Syariah (KS) 212 bisa menembus jajaran elite bisnis batubara yang sulit dijangkau.
Seperti yang kita ketahui bahwa Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahan batubara terbesar di Indonesia, bahkan di dunia.
KPC mengelola area konsesi pertambangan mencapai sekitar 90.938 hektare.
Perusahaan yang berdiri sekitar tahun 2003 lalu awalnya adalah perusahaan Australia yang selanjutnya sempat diambilalih kepemilikan sahamnya 100% oleh Bakrie Group. Dengan jumlah karyawan sekitar 5.200 orang dan sekitar 21.500 personel dari kontraktor dan perusahaan terkait.
KPC mampu mencapai produksi sekitar 50 juta ton per tahun, penjualannya untuk kebutuhan domestik dan internasional.
Batubara yang diproduksi KPC adalah kategori prima, kualitas batubara terbaik dengan kalori tertinggi.
Seperti yang kita ketahui bahwa KPC merupakan salah satu perusahaan tambang milik Bakrie Group inilah yang membangun berbagai fasilitas di kota Sangatta.
Sangatta adalah sebuah kabupaten akibat adanya perusahaan tambang di sana. Tidak heran jika penduduknya majemuk yang datang dari berbagai daerah yang diperkerjakan di perusahaan tambang tersebut. Sehingga akhirnya Sangatta dipilih menjadi ibukota Kutai Timur.
Selama d isana saya merasakan antusias dari mereka yang ingin sekali ikut terlibat dalam jihad bangkitnya ekonomi umat. Saya benar-benar terharu dan bangga.
Mereka berencana akan membuat bisnis 212 Mart yang akan dikelola oleh karyawan KPC guna memenuhi kebutuhan sehari-hari melalui wadah koperasi perusahaan Kaltim Prima Coal ini.
Karena mereka sudah komitmen akan memajukan perekonomian umat melalui KS 212 dengan bekerjasama membesarkan 212Mart di KPC khususnya dan Sangatta sebagai target selanjutnya.
Masya Allah..
Dengan semangat yang luar biasa dari teman-teman penambang batubara KPC semoga KS 212 bisa berjaya di Sangatta khususnya dan Kaltim pada umumnya.
Jika di Palembang KS 212 dibesarkan oleh para dokter, maka di Sangatta KS 212 dibesarkan oleh para penambang batubara.
Allahu Akbar..!!!
Salam perjuangan..!!!