Enam Gerai 212 Mart Lagi Akan Dibuka di Garut

212 Mart Garut berkomitmen memfasilitasi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan ditargetkan 2018 hadir enam gerai.

Koperasi Syariah Komunitas Intan Garut (KS-KIG) sukses mewujudkan mimpi umat Muslim Garut memiliki gerai berbasis Islami. Gerai itu dinamakan 212 Mart Garut, diresmikan oleh General Manager Retail Koperasi Syariah 212, Hanhan Anwar, pada Rabu, 21 Februari 2018.

“Atas ridho Allah SWT, grand opening (GO) 212 Mart Garut berjalan lancar. Secara pribadi, saya merasa bahagia karena mimpi umat Muslim Garut miliki gerai 212 Mart terwujud,” kata Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Garut I, Ngundiono Trimulya kepada Koperasi Syariah 212, dihubungi Jumat (23/2).

Menurutnya, proses pendirian 212 Mart Garut ini memakan waktu lima bulan. Yakni dari awal pertama dirinya bertemu dengan Pak Gusni Thamrin, seorang anggota komunitas KS 212 Depok. Ngundiono bergabung dalam sebuah group Whatsapp (WA) bersama empat orang yang tak ia kenal. Kemudian mereka mengadakan pertemuan alias kopi darat menyamakan tujuan awalnya ingin memiliki usaha khusus Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masyarakat Garut. Mengingat kata dia, di Garut itu banyak pengusaha Muslim yang sukses, seperti pengusaha beras, dodol, dan lainnya.

”Kami juga alumnus Aksi 212 atau Aksi Bela Islam di Monumen Nasional (Monas). Jadi kami kompak sehati ingin membangkitkan ekonomi umat Muslim,” ucap Ngudiono.

Pertemuan pun dilakukan lagi dengan peserta tercatat sebanyak 45 orang.  Dalam pertemuan itu, Ngundiono menyosisalisasikan 212 Mart kepada jamaah di Garut. Ia juga langsung membuat group WA khusus KS212 Garut yang ia sosialisasikan tautannya ke seluruh Indonesia. Berkat tautan ini pula, anggota komunitas KS 212 Garut tidak hanya warga Garut, tapi juga dari luar Garut. Bahkan kata Ngundiono, ada dari Qatar, Dubai, Emirat Arab Suadi. ”Mereka tahu link kami, langsung gabung, kemudian yang sudah bergabung diundang dalam sebuah pertemuan”, kata Ngundiono menjelaskan.

”Ada sekitar 45 orang yang hadir saat itu, untuk membentuk komunitas KS 212 Garut, dan saling promosi 212 Mart,” kata Ngundiono mengisahkan.

Kini, jelas dia, jumlah anggota KS-KIG tercatat sebanyak 400 orang lebih. Namun demikian yang komitmen serius pengen gabung dengan menyerahkan KTP sebanyak 309 orang. Tapi kata dia, dari 309 orang tersebut yang sungguh-sungguh komitmen berjumlah 263 orang. Investasinya kisaran Rp 250 ribu hingga Rp 20 juta perorang, dana yang terkumpul sebesar Rp 549.013.000.

”Dengan dana itu, kami bisa wujudkan gerai 212 Mart Garut. Sewa gedung Rp 35 juta pertahun. Tapi, alhamdulillah nggak bayar karena investasi dari pemilik gedungnya. Kami tinggal mikirin sewa tahun kedua,” ungkap Ngundiono.

2018, Targetkan 6 Gerai 212 Mart
Ngundiono mengaku, saat GO 212 Mart Garut kesepakatan anggota adalah tidak mematok dapat omzet besar. Yang terpenting omzet harian stabil di atas Rp 8 juta perhari.

“Saat go, kami buka pukul 11.30 WIB-19.00 WIB, dan alhamdulillah omzet mencapai Rp14 815900. Hari keduanya, Kamis  (24/2) sebesar Rp 11 437.000,” kata Ngundiono.

Pihaknya menargertkan tahun 2018, di setiap kecamatan di Garut hadir satu gerai 212 Mart. Adapun, kata dia, kecamatan yang sudah siap adalah kecamatan Samarang. Sedangkan gerai pertama 212 Mart Garut ini terletak di kecamatan Tarogong Kidul, Jl.Terus Pembangunan No.103, Tarogong Rancaboga, Garut, Jawa Barat.

Lokasi 212 Mart Garut ini sangat strategis dikeliling oleh banyak perumahaan, dan pesantren. Bahkan, kata Ngundiono,  Pesantren Persis Ranca Boga berkomitmen belanja di 212 Mart, begitu juga Madrasah Musababiyah.

45 Persen Produk UMKM
 212 Mart Garut juga berkomitmen memfasilitasi produk UMKM para anggota. Bahkan sebut dia, dari 2000 item yang dipasarkan di gerai 212 Mart Garut, sekitar 45 persen adalah produk UMKM. Namun demikian, jelas dia, produk-produk UKM yang  di pasarkan itu harus memenuhi syarat yang ditentukan yakni berkualitas dan telah memiliki sertifikat dari Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi, Depertemen Kesehatan, dan lainnya.

“Yang punya produk UMKM, silahkan kalau mau titip, asal bergabung dulu menjadi anggota Komunitas KS 212 Garut. Produk mereka juga harus berkualitas dan berserfifikat,” tegasnya.

Dengan hadirnya 212 Mart Garut ini, Ngundiono berharap kebangkitan ekonomi umat Muslim Garut meningkat. Diharapkan kedepan produk-produk yang biasa di beli di toko mainstream atau supermarket itu bisa digantikan oleh produksi UMKM pengusaha Muslim.

“Kebangkitkan ekonomi umat meningkat bisa sejajar dengan produk nasional, apalagi pengusaha UMKM Garut itu sangat kreatif,” ungkapnya.

Dalam pengembangan, tampilan produk juga akan lebih ditingkatkan jumlahnya. Bahkan dirinya sudah  kerjasama menandatangan MoU dengan empat distributor, untuk produk regularnya.

Namun demikian kedepan, dirinya berharap produk UMKM para anggota bisa menggeser produk reguler. Diharapkan produsen Muslim siap mendistribusikan barang sehingga stok barang tersedia selalu.

”Jangan sampai stok habis. Jadi ada perjanjian dalam akad UMKM kalau barang harus lancar kirimnya,” kata Ngundiono.

Go Delivery 212
Pengembangan lainnya, adalah memberikan pelayanan delevery order bagi anggota. Mengingat kata dia, banyak anggota yang rumahnya jauh dari gerai 212 Mart Garut, dan meminta ada pesan anter. Kini pihaknya, sedang dalam proses pembuatan aplikasi delevery order dengan pemberdayakan para tukang ojek.

”Namanya Go Delivery 212” jadi bakal memperdayakan para ojek pangkalan, tapi mereka tidak mengenakan seragam, bebas saja,” ucapnya.

Hanya saja, kata dia, para tukang ojek tersebut harus komitmen kepada 212 Mart dalam artian dia juga harus ikut jadi anggota. Tapi untuk urusan biaya kiriman itu adalah kebijakan antara mereka berdua (tukang ojek dan pemesan).

”Go delivery 212 tanggung jawabnya bawa barang. Soal ongkos kirim diserahkan antara tukang ojek dan pemesan. Tapi layanan ini masih dalam pembahasan,” pungkasnya.

Terkait