Nurcholis Marba: Saya Hijrah Ke 212 Mart, Mengapa Ragu?

Mengaku sudah hijrah belanja di 212 Mart, tapi belum menjadi anggota. Kini dirinya berkomitmen untuk gabung 212 Mart.

Karyawan Rumah Sakit Terpadu Dompet Dhuafa ini mengaku terpikat dengan 212 Mart. Apalagi di dekat rumahnya di bilangan Parung sudah hadir gerai berbasis islami ini, yaitu 212 Mart Parung Bingung.

“Alhamdulillah saya sudah hijrah belanja bulanan di 212 Mart Parung Bingung, tapi saya belum gabung menjadi anggota, insha Allah bismillah,” kata Nurholis Marba kepada Koperasi Syariah 212 belum lama ini.

Keinginan untuk bergabung di 212 Mart semakin bergelora, saat dirinya menjadi MC pada acara grand opening (GO) 212 Mart Cibubur, bulan Januari lalu.

Dia merasa bersyukur karena  menjadi benar-benar tahu profil 212 Mart. Menurutnya, setelah dirinya menjadi MC pada acara tersebut banyak ilmu yang didapat tentang 212 Mart. ”Alhamdulillah acara ini memberikan edukasi dan komitmen penguatan ekonomi umat buat saya. Saya harus hijrah karena nggak rugi, bagus berprinsip syariah berkah dunia akhirat,” kata Nur.

Menurutnya, kalau soal harga kompetitif itu biasa berbeda sedikit dengan toko sebelah itu tidak masalah.  Karena yang penting adalah tujuan utama mengembangkan dan meningkatkan kemandirian umat Muslim yang berbasis ekonomi. Sehingga harus didukung, apalagi kita sebagai umat Islam.

”Tujuan didirikan 212 Mart ini untuk membangkitkan kemandirian ekonomi umat,” ujarnya.

Ketertarikan dirinya, bukan sekadar dengan biaya mendaftar di awal yang murah di koperasi lokal yang menayungi 212Mart Parung Bingung, yaitu Rp 250 ribu, dan biaya wajib RP 25 ribu perbulan. Tapi tegas dia, biaya ini seumur hidup memberikan berkah dunia akhirat. ”Jadi saya rasa kenapa harus ragu hanya daftar sendiri, kalau bisa saya pengen ajak keluarga dan suadara juga tetangga untuk bergabung di 212 Mart Parung Bingung, yang dekat dari rumah saya,” ungkap Nur.

Sangatlah disayangkan, kata dia, kalau sampai tidak gabung 212 Mart. Apalagi dengan profil Koperasi Syariah 212 Pusat sebagai pemakarsa gerakan kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia, pengurusannya juga orang-orang profesional di bidang ekonomi syariah. Apalagi tagline-nya ”Amanah, Berjamaah, dan Izzah.

Tagline tersebut saya pikir nggak asal-asalan apalagi saya tahu Ketua Umum KS 212 Pusat itu Pak Syafii Antonio dan Pak Ahmad Juwaini sebagai Direktur Eksekutifnya. Saya kenal beliau, yakni orang yang sangat amanah. Jadi kenapa mesti ragu untuk bergabung 212 Mart,” tegas dia.

Kembali dia mengungkapkan, bahwa tagline jamaah, amanah, dan izzah itu luar biasa menggambarkan berkah dunia akherat didapat. Kalau tujuan kita ibadah pada Allah SWT, dengan lahirnya KS 212 ini. Pastinya nilai-nilai secara agamis menjadi pondasi utama untuk mengingatkan hati tetap amanah dalam langkah pengembangan 212 Mart.

”Ada keberkahan,  212 Mart ini milik anggota, dari anggota untuk oleh anggota dan untuk anggota. Kalau kita niat karena Allah SWT, insha Allah  kemandirian ekonomi umat terwujud,” kata pria kelahiran 34 tahun ini.

Nur berharap 212 Mart bertebaran di seluruh Indonesia hingga ke pelosok daearah, seperti halnya si Merah dan si Biru. Sehingga semua lapisan masyarakat bisa tahu dan mengenal gerai besutan KS 212 Pusat ini yang dikelola secara berjamaah.

Apalagi, tambah dia, konsep pengembangan 212 Mart ini sangat bagus karena memberikan kesempatan untuk para pengusaha Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa bergabung memasarkan produknya di gerai tersebut. Dengan UKM bisa gabung pasti memberikan kesempatan untuk mereka para pengusaha itu yang selama ini mungkin kebinggungan mencari tempat untuk memasarkan produknya.

”Dengan memfasilitasi produk UKM, 212 Mart ini bangkitkan pemberdayaan ekonomi umat. Diharapkan 212 Mart akan tumbuh banyak di Indonesia,” pungkas ayah satu anak ini.

Terkait