Omset 212 Mart Plaju Palembang II Bertahan di Rp 15 Juta

Meskipun berdampingan dengan si Merah dan si Biru, omzet 212 Mart Plaju Palembang II  saban harinya melambung. Bahkan banyak umat Muslim terketuk hati untuk bergabung.

Gerai keempat 212 Mart di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) diresmikan oleh Walikota Palembang H. Harnojoyo, S.Sos dan Ketua Koordinator Komunitas Koperasi Syariah 212 Pusat, Eka Rusmiyanti, pada Sabtu,27 Januari 2018.  Gerai ini bernama 212 Mart Plaju Palembang II berlokasi di Jl. DI Panjaitan No.1418-1416, Palembang, Sumsel.

”Alhamdulillah grand opening (GO) 212 Mart Plaju Palembang II itu dua kali ya. Hari pertama, Sabtu, 27 Januari dibuka oleh Walikota Palembang H. Harnojoyo, S.Sos dan Ibu Eka dari KS 212 Pusat. Sedangkan hari kedua, GO khusus belanja,” kata Ketua Komunitas KS 212 Palembang II, A.D.Murtado kepada Koperasi Syariah 212 , dihubungi Senin (5/2).

Murtado mengucap syukur saat GO 212 Mart Plaju Palembang II mencapai omzet Rp 61 juta. Kemudian pada hari kedua mencatat omzet Rp 17.200.000, berikutnya hari ketiga kisaran Rp 17.600.000. ”Alhamdulillah sampai sekarang omzet 212 Mart Plaju Palembang II diangka Rp 15 jutaan setiap harinya,” ujar Murtado.

Dijelaskan Murtado, 212 Mart Plaju Palembang II ini berada di bawah payung hukum Koperasi Surya Barokah (KSB) yang anggotanya tercatat sebanyak 400 orang lebih. Namun demikian, kata dia, yang sudah terdaftar di KS 212 Pusat dan berinvestasi sebanyak Rp 300 orang lebih. Adapun investasi atau dana penyertaan adalah kisaran Rp 500 ribu sampai Rp 20 juta. Dari 300 orang anggota tersebut dana terkumpul sebesar Rp 800 jutaan.

Mengingat distributor produk berbeda dengan Jabodetabek yang dilayani oleh Hydro. Maka, 212 Mart Plaju Palembang II ini bergerak sendiri dalam penyediaan ragam produk regularnya. Lagi-lagi, Murtodo bersyukur, karena   meskipun harus mencari produk sendiri, tapi Allah SWT menyertakan orang-orang profesional di bidang mini market dan supermarket bergabung menjadi anggota Koperasi Surya Barokah.

”Anggota kami ada yang memiliki pengalaman di mini market dan supermarket. Saking mereka cintanya kepada 212. Mereka berkorban untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk 212, dan kami angkat mereka sebagai manager, dan lainnya,” ungkap Murtado.

Dengan pengalaman dan jaringannya, mereka terus bergerak mendapatkan barang-barang dari beberapa suplayer dengan harga yang sangat kompetitif.

Beritikad Majukan Ekonomi Umat Muslim
Dengan telah hadirnya 212 Mart Plaju Palembang ini, Murtado menegaskan, bahwa semua jamaah sudah beritikad ingin umat Muslim Indonesia itu kaya raya. Umat Muslim, sebut dia, jangan menjadi objek atau konsumen tetapi harus menjadi pemilik pasar.

”Bukan hanya mendirikan gerai 212 Mart, tapi kami juga ingin pro Usaha Kecil Menengah (UKM). Sehingga kedepan produk-produk UKM menjadi kelayakan untuk dipasarkan secara nasional,” tegas Murtado.

Untuk itulah, lanjut dia, pihaknya terus membina para pelaku UKM. Dan targetnya seluruh warga Palembang, bahkan Sumsel gabung dalam KS 212 Pusat sebagai penyertaan modal di pusat juga memiliki 212 Mart.

Kini puluhan produk UKM sudah dipasarkan di gerai 212 Mart Plaju Palembang. Dengan persyaratan kata Murtado, mereka para pelaku UKM harus bergabung menjadi anggota terlebih dahulu. Namun jika mereka tidak sanggup, maka ditargetkan dalam tiga bulan kemudian mereka harus menjadi anggota.

”Kalau seandainya belum punya uang, karena usaha sangat mikro itu uang 500 ribu kan sangat berat. Makanya, kami potong sedikit dari hasil penjualan produknya selama tiga bulan. Setelah terkumpul 500 ribu, mereka pun menjadi anggota,” jelasnya.

Selain itu, tambah dia, karyawan 212 Mart juga disarankan untuk menjadi anggota, semisal kasir. Caranya, yakni dengan memotong gaji mereka setiap bulannnya. Jika sudah terkumpul dananya, mereka pun terdaftar menjadi anggota. Ini dilakukan menurut Murtado, supaya mereka para karyawan itu juga merasa memiliki gerai 212 Plaju Palembang II ini.

”Jadi, mereka datang pagi melayani pembeli di gerai miliknya sendiri. Sadar mereka, ini untuk dirinya sendiri, gerai miliknya. Itu yang kami tanamkan,” ujarnya.

85 Persen Ekonomi Harus di Kuasai Umat Muslim
Karena 212 Mart ini merupakan kebangkitan ekonomi umat Muslim, khususnya. Menurut Murtado, ini merupakan kesempatan untuk semua masyarakat Muslim yang ada di Indonesia untuk bersama-sama bangkit menghidupkan ekonomi umat.

Sekarang ini, kata dia, sudah saatnya, jangan sampaik ekonomi kita yang mayoritas Muslim ini, tapi mayoritas juga kelemahannya. Karena itu mayoritas yang rerata 85 persen ini, harus bangun dan kembali miliki ekonomi sesuai dengan jumlahnya. Kalau 85 persen adalah jumlah umat Muslim, maka kekuatan ekonomi harus sejumlah itu.

‘Kekuatan ekonomi Muslim di Indonesia harus menguasai hampir 85 persen. Jangan menjadi kaum lemah. Selama ini, maaf, umat Muslim ini hanya sebagai penonton atau konsumen dimana semua pengusahanya adalah non Muslim soal ekonomi ini,” tegas Murtodo.

Jika ini terus terjadi menjadi konsumen, tambah dia, sangatlah disayangkan. Karena dalam permutaran ekonomi ke pengusaha non Muslim itu adalah uang kita (umat Muslim), tapi kenyataan malah yang makmur mereka. Dengan hadirnya 212 Mart ini menjadi wadah semangah ghirah umat Muslim secara berjamaah membangkitkan ekonomi umat. ‘Insha Allah sekian tahun kemudian mungkin kalau pun bukan kita, ya anak cucu kita. Ekonomi Umat Muslim di Indonesia sudah berkembang pesat,” ungkapnya.

Kembali Murtado menegaskan, selama ini mungkin umat Muslim Palembang hanya sebagai konsumen. Mudah-mudahan dengan kebangkitan ekonomi umat ini tidak lagi menjadi konsumen tapi juga menjadi pemilik usaha. ”Konsumen dia sendiri, belanja di toko miliknya, dan hasilnya selain untuk mereka juga  insha Allah untuk kemuliaan umat,” ujarnya.

Berdampingan Toko Mainstream, Ketuk Hati Umat Muslim
Murtado mengaku bahwa lokasi 212 Mart Plaju Palembang II berdampingan dengan si Merah dan si Biru. ”Tidak sampai radius 200 merer, 212 Mart Plaju Palembang II berdampingan dengan Indomaret dan Alfamart. Sengaja memang berdekatan,” kata dia.

Selama ini, tambah dia, pihaknya  mempelajari terlebih dahulu berapa besar omzet yang didapat oleh toko tetangga tersebut. Ternyata omzetnya besar sekali yang mereka raih saban harinya. Karena mereka omzetnya tinggi, sebut Murtado, berarti potensinya sangat bagus, dan komunitas punya kesempatan untuk mendirikan 212 Mart berdekatan. Mengingat umat Muslim di Plaju Palembang memang tidak punya pilihan  untuk belanja.

”Ternyata memang betul begitu di buka, setiap harinya. Massa Allah pengunjung selalu ramai orang tua sampai ke anak sekolah. Saat jam istirahat anak sekolah belanja di gerai ini, meski pun cuma 1000, 2000, 5000, tapi rutin tiap hari. Alhamdulillah lokasi gerai kami dekat sekolah, di tengah keramaian,” jelas dia.

Lagi-lagi Murtado mengucap syukur karena banyak umat Muslim yang beralih belanja ke 212 Mart Plaju Palembang II. Menurutnya, umat Muslim merasa bersyukur karena telah hadir gerai islami yang selama ini mereka tunggu-tunggu. ”Ada seorang bapak belanja ke gerai ini. Dia bilang senang ada toko milik Muslim. Lalu saya tanya, Bapak sudah jadi anggota? Dia jawab belum,” kata Murtado menirukan ucapan Bapak itu.

Kemudian Murtado pun memberikan brosur kepada bapak tersebut untuk dibacanya. ”Alhamdulillah setelah baca, dia tertarik ingin jadi anggota dan investasi. Jadi, hatinya terketuk. Karena dengan jadi anggota investasi 500 ribu bisa miliki gerai seumur hidup, berkah dunia akherat,” ujarnya.

Paket Khusus dan Brand Beras 212
Dalam upaya pengembangan 212 Mart Plaju Palembang II, berbagai inovasi terus di gencarkan. Bahkan saat GO, sajian paket khusus ditawarkan gerai ini. Yakni paket khusus seharga Rp 100 ribu dengan rincian beras 5 kilo gram, minyak goreng 2 kilo, indomie, dan produk lainnya. Sedangkan paket khusus Rp 50 ribu, isian produknya beras 2,5 kilogram, minyak goreng 1 kilo, indomie dan lainnya.

“Paket khusus ini sangat diburu, dan sampai sekarang masih tetap berjalan. Mudah-mudahan ini bisa membantu kaum Muslim sangat lemah,” kata Murtado.

Untuk kedepan, jelas dia, pihaknya ingin memiliki brad 212 khusus produksi beras. Mimpi miliki brand tersebut sedang dalam proses mengajuan kepada KS 212 Pusat.

Pihaknya juga telah bekerjasama dengan beberapa jamaah yang tak lain adalah petani di daerah Plaju Palembang. ”Ada dua macam beras yaitu organik dan anorganik. Berasnya mereka jual kepada kami dengan harga kompetitif. Kemudian berasnya akan dipeking. Insha Allah ini saya lagi proses ke pusat untuk perizinan brandnnya,” kata Murtado.

Maret Akan Buka Gerai Kedua
Menurut Murtado, sebetulnya umat Muslim Plaju Palembang sejak lama  berkeinginan segera mendirikan 212 Mart ini. Kini, mimpi itu sudah terwujud dengan semangat ghirah umat Muslim untuk membangkitkan ekonomi umat Muslim, khususnya di Plaju.

Kini, kata dia, jumlah anggota yang gabung dirikan 212 Mart ini mencapai 300 orang lebih dan tentunya akan terus bertambah. Pihaknya tidak akan terus membuka pendaftaran bagi jamaah yang tergerak hatinya mendukung kebangkitan ekonomi umat Muslim.

Karena disampaikan dia, pihaknya insha Allah kedepan akan membuka gerai 212 Mart lagi. ”Insha Allah paling lama bulan Maret 2018 ini akan buka gerai 212 Mart lagi. Ini direncanakan ada tiga tempat atau titik penawaran masih di sekitar Palembang,” kata Murtado.

Hanya saja, sebut dia, pihaknya harus tetap hat-hati tidak asal membuka. Karena tetap harus dengan perencananaan yang matang. Yakni pertama, kata Murtado, pihaknya ingin bahwa kehadiran gerai kedua itu benar-benar produktif. Jangan asal-asalnya. ”Alhamdulillah seperti gerai 212 Mart pertama ini, omzet rerata perharinya Rp 15 jutaan,” ujarnya.

Kedua, lanjut dia, dalam pencarian lokasi memang betul-betul yang strategis sehingga punya potensi pasar yang sangat bagus. Tidak hanya jamaah yang belanja ke gerai tersebut tapi juga masyarakat Muslim lainnya yang belum gabung.

Kendala Berbuah Manis 
Pada kesempatan ini, Murtado mengisahkan proses berdirinya 212 Mart Plaju Palembang II. Menurutnya, semua berawal dari bulan Oktober 2017. Saat itu dalam suatu gathering dan sosialisasi 212 Mart yang dihadiri sekitar 400 jamaah se Palembang. ”Saat itu, kebetulan saya jadi pembicaranya,” kata Murtado.

Setelah itu, jelas dia lagi, melalui semangat mereka, para jamaah yang hadir itulah diminta untuk komitmen mendukung kebangkitan ekonomi umat. Jadi setelah sosialisasi, jamaah tidak boleh keluar. ”Boleh ke luar ruangan kalau mereka sudah berkomitmen. Dari komitmen jamaah saat itu tercatat Rp 160 juta,” jelasnya.

Namun demikian, lanjut dia, komitmen jamaah ini masih jauh nilainya karena untuk gerai 212 Mart tipe C itu harus terkumpul dana sebesar Rp 400 jutaan.  Akhirnya, Murtado dan teman-teman jamaah lainnya terus berjuang merekrut anggota melalui group WhatsApps (WA). ”Alhamdulilah akhir November 2017 dana terkumpul Rp 800 jutaan,” ujarnya.

Kemudian, pihaknya mulai bergerak memenuhi persyaratan termasuk mencari gedung yang akan disewa untuk operasional 212 Mart Plaju Palembang II. Daftar ke KS 212 Pusat sudah berjalan sejak awal, hampir 300 orang anggota lebih terdaftar di pusat. Sedangkan untuk anggota KSB sudah berjumlah sekitar 400-an.

Setelah gedung didapat dengan lokasi strategsi yakni di Jl. DI Panjaitan Plaju, Palembang, Sumsel. Gedung itu pun direnovasi sampai semua persyaratan lainnya terus diproses.

Karena kata Murtado, dirinya selalu sampaikan kepada jamaah bahwa untuk mendirikan 212 Mart ini semua persyaratan harus dipenuhi sehingga diminta untuk bersabar.  ”Makanya, saat GO 3 gerai 212 Mart di Palembang yang diresmikan oleh Pak Syafie Antonio, kami tidak ikut diresmikan. Ini karena kami tidak ingin kasak kusuk, tapi ingin tertata dengan baik dan lengkap semua administrasi,” ungkapnya.

Setelah KS 212 Pusat menyetujui proses yang diajukan. Namun kata Murtado, pihaknya kembali mendapatkan kendala yakni jamaah ingin memiliki komunitas sendiri tidak gabung Komunitas Palembang yang sebelumnya.

Untuk memiliki komunitas sendiri ini perjalannya agak panjang hampir dua bulan baru terwujud. Dikatakan dia, proses dari awal seiring dengan proses perbaikan gedung dan proses administrasi untuk gerai juga komunitas masih berjalan terus.

Menurutnya, pada saat sebelum Rapat Luar Biasa (RLB) di Bogor, Jawa Barat, kami sudah mengusulkan untuk jadi komunitas sendiri tapi belum mendapat ACC. Tapi Komunitas Palembang (komunitas yang lama) sudah merekomendasi  tidak ada kendala lagi. Apalagi dana sudah siap, gedung sudah siap, dan jadi komunitas sendiri sudah dapat restu dari komunitas lama.

”Alhamdulillah beberapa hari  menjelang GO 212 Mart Plaju Palembang, kami terima surat ACC dari KS 212 Pusat merestui. Komunitas kami pun bernama Komunitas KS 212 Palembang II, hingga GO 27 Januari dan 28 Januari 2018 berjalan sukses membukukan omzet luar biasa,” pungkas Murtado.

Terkait