Mantap! 212 Mart Pekayon Bukukan Omzet UMKM Rp 40 Juta Perbulan

Awalnya omzet UMKM cuma Rp 5 juta perbulan, kini meningkat di kisaran Rp 40 juta. Gerai 212 Mart Pakayon ini membuktikan, manisnya bisnis 212Mart!

Pada 25 Mei mendatang, 212 Mart Pekayon, Bekasi Selatan, Jawa Barat ini  menginjak usia satu tahun. Sukses pun telah diretasnya, terutama dalam bidang pemberdayaan ekonomi umat Muslim Pekayon. Yakni, memfasilitasi ratusan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) para anggotanya di gerai 212 Mart Pakayon tersebut.

“Alhamdulillah 212 Mart Pekayon perkembangan sampai saat ini bagus, terkhusus pemasaran produk UMKM meningkat. Awalnya omzet UMKM cuma Rp 5 juta perbulan, sekarang meningkat Rp 40 juta perbulannya. Ini tujuan kita meningkatkan pemberdayaan ekonomi umat,” kata Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Pekayon, Syahrial kepada Koperasi Syariah 212, dihubungi Kamis (25/1).

Sedangkan, lanjut dia, omzet produk regular yang ditargetkan meraih Rp 300 juta perbulannya, harus meredup di kisaran Rp 170 jutaan perbulan. Hal ini dikarenakan tidak adanya mesin layanan, mengingat tidak semua masyarakat yang belanja menggunakan uang kas. Sehingga diperlukan kemudahan dalam transaksi layanan dari 212 Mart. Salah satu kemudahan tersebut adalah mesin EDC (Electronic Data Capture).

Sistem mesin EDC ini memudahkan anggata atau masyarakat untuk melakukan transaksi atau belanja di mini market, seperti gerai 212 Mart. “Kita sedang coba pasang sistem EDC supaya orang bisa belanja dengan kartu untuk memudahkan mereka karena tidak semuanya memakai uang kas,” kata Syahrial.

Terkait dengan UMKM, kembali disampaikan Syahriel. Bahwa Koperasi Syariah Amanah Muttaqien Pekayon (KAMB) yakni payung hukum gerai 212 Mart Pekayon ini berkomitmen memfasilitasi produk UMKM, terbukti omzetnya meningkat setiap bulannya. Tentu ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan para pelaku UMKM di wilayah Pekayon, Bekasi Selatan.

Produk UMKM yang dipasarkan di gerai 212 Mart Pekayon ini beragam, di antaranya makanan, minuman, perlengkapan mengaji, dan lainnya. Bahkan. Syahrial berharap kedepan pengusaha Muslim Pekayon bisa memproduksi produk pengusaha besar seperti sabun, odol, dan shampoo.

“Kami akan terus berupaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan memfasilitasi produk UMKM mereka,” ujarnya.

Ke depan, kata dia, pihaknya akan membuat mitra-mitra 212 Mart untuk menjangkau komunitas atau masyarakat yang berada di wilayah Pekayon. Karena tidak semua dari mereka bisa belanja ke gerai 212 Mart Pekayon ini. Keberadaan mitra-mitra ini adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat Pekayon.

Jadi, tegas dia,  toko yang mendekati masyarakat, menghidupkan warung dan toko sekitar 212 Mart Pekayon. ”Masyarakat yang punya warung atau toko. Kita setting warung dan toko mereka lebih modern. Nanti bagi-bagi hasilnya berapa yang penting ekonominya bergerak. Ini rencana kita membangun sekitar 15-20 mitra,” ungkapnya.

Dalam strategi bisnis mendorong kebangkitan ekonomi umat. Salah satunya inovasi pemasaran menurutnya, pihaknya sedang mempersiapkan layanan delivery order bisa dengan telepon langsung atau WhatsApp untuk memesan barang yang dibutuhkan. Bahkan, pihaknya juga sudah mencatat produk-produk apa saja yang dibutuhkan anggota, perbulannya.  Sehingga nanti setiap bulan, anggota itu sudah pasti akan membeli kebutuhan apa saja di gerai ini.

”Jadi lebih jelas berapa omzet dari anggota, omzet organik, dan pasar bebas. Dan semua produk bisa di-delivery. Kami sudah bicara dengan Hydro dan mendukung untuk program ini,” kata dia.

Terkait pengembangan unit usaha travel sudah direncanakan saat grand opening lalu, Syahrial mengatakan, pihaknya akan mengadakan rapat RAT (Rapat Anggota Tahunan) terlebih dahulu dengan KAMB. Rencana unit usaha ini akan diajukan sebagai rencana di tahun 2018, dan jika disetujui akan dijalankan.

Dengan bertumbuhnya si Merah dan si Biru di Pekayon, Syahriah berkata bijaksana. Tidak ada niatan 212 Mart Pekayon untuk mematikan toko tetangga tersebut, namun kalau untuk bersaing secara sehat itu adalah tujuan dalam upaya membangkitkan ekonomi umat.

”Niatan kita nggak boleh mematikan, bersaing sehat saja. Bersaing sehat boleh, mematikan nggak boleh. Dosa itu!,” tegas Syahrial.

Terkait