Harga 212 Mart Lebih Mahal, Itu Perjuangan

Perjuangan Islam di luar negeri itu berat sekali. Kita ini hanya disembelih 500 rupiah.

Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Pasar Rebo, Slamet Arifin mengatakan, tidak mempermasalahkan meskipun 212 Mart Kalisari berdekatan dengan toko tetangga.

Menurutnya, yang terpenting adalah bisa merubah pola pikir jamaah untuk belanja di toko miliknya sendiri yaitu 212 Mart Kalisari ini. Karena toko ini adalah milik umat, dari umat, oleh umat, dan untuk umat.

“Kalau kita bisa merubah pola pikir jamaah,  maka inshaAallah bukan masalah besar. Makanya yang paling berat adalah merubah pola pikir, bagaimana kita punya ghirah, bagamana kita punya militansi untuk belanja di toko sendiri. Itu yang paling berat tapi harus dilakukan,” ungkap Slamet.

Namun demikian, Slamet mengakui kadang selisih harga masih jadi masalah. Dalam setiap sosialisasi 212 Mart, dirinya mengaku, jamaah kerap melontarkan pertanyaan terkait selirih harga tersebut.

“Ketika, saya sebutkan harga kurang lebih sama, maka sebenarnya itu sudah reda pertanyaan,” ujarnya.

Tetapi, kata dia, dirinya selalu mengajak jamaah  untuk semangat militansi. Slamet pun mencontohkan ucapan Ustad Abdul Somad.”Kalau jauh sedikit itulah langkah ibadahmu, kalau mahal sedikit itulah infakmu. Kalau lebih mudah-mudah terus,  perjuanganmu yang mana?”.

“Jadi itulah nilai perjuangan yang ada di 212 Mart. Baru terasa sedikit lebih mahal, tempat  lebih jauh dan sebagainya. Justru itu perjuangan kita,  dan itu jangan lupa dicatat oleh Allah SWT. Tidak sia-sia,” tegas dia.

Slamet tak memungkiri kalau harga memang selalu menjadi pertimbangan ibu-ibu. Oleh karena itu, kata dia,  kita tidak boleh berhenti mengajak mereka dan memberikan pemahaman bahwa 212 Mart ini toko milik mereka.

“Kalau pun sedikit lebih mahal, nanti diakhir tahun kita akan mendapatkan keuntungan,” tukasnya.

Sedangkan, lanjut dia, kalau belanja di toko sebelah nggak dapat untung. Toko itu milik orang asing, yang kalau dapat untung dibawa ke negerinya.

“Perjuangan Islam di luar negeri itu berat sekali. Kita ini hanya diselembelih 500 rupiah. Nggak seberapa, tidak akan kaya hanya sekedar segitu,” pungkas Slamet.

Terkait