212 Mart Pakuan Regency Head to Head dengan Indomaret

Sense of business-nya sama, berarti lokasi ini bagus untuk membuka toko. Selanjutnya ya bersaing sehat saja.

Gerai 212 Mart di Kota Bogor bertambah lagi, kini di Perumahan, Pakuan Regency, Margajaya, Bogor Barat. Berdiri tepat di depan gerai Indomaret, gerai 212 Mart ini siap bersaing dalam merebut hati pelanggan. Kemunculan 212 Mart di jagat bisnis ritel Indonesia, tidak hanya meramaikan bisnis ritel, juga bisa menjadi pilihan bagi umat Muslim. Konsep kepemilikan yang berbeda, membuat 212 Mart berbeda dengan jaringan ritel mainstream semacam Indomaret dan Alfamart.

Jika, dalam radius 10 km, bisa saja ada lima gerai jaringan ritel mainstream, dimiliki oleh seorang investor, tidak halnya dengan 212 Mart. Kepemilikan tunggal  atau oleh segelintir orang berpotensi monopoli. Sedangkan di 212 Mart, kepemilikan adalah harus berjamaah. Minimal 100 orang investor.

Nah, Komunitas Kota Bogor 1, memahami ini. Komunitas yang menjadi salah satu pelopor tumbuhnya minimarket Islami di Indonesia itu, pada Sabtu (9/12) kemarin, baru saja meluncurkan (Grand Opening/ GO) gerai 212 Mart di Perumahan Pakuan Regency, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Peresmian dilakukan oleh Pengawas Koperasi Komunitas Muslim Bogor Raya (KMBR), Ustad Muhammad Nur Sukma, yang juga tokoh masyarakat di Kota Bogor.

Kepada Koperasi Syariah 212, Ketua Komunitas Kota Bogor 1, Bambang Muhammad Subur mengatakan, “Alhamdulilah hari ini kami melaksanakan Grand Opening (GO) di Pakuan Regency. Di sini terdiri dari 1000 kepala keluarga (KK), alahamdulillah sekitar 20 persen, 180-an sudah menjadi investor dengan total dana terkumpul tak kurang dari 580 juta. Ya, di sini, potensinya memang tinggi, mudah-mudahan ke depannya bertambah investornya”.

Belanja di Toko Milik Umat
Sedangkan Ustad Muhammad Nur Sukma mengatakan, “Alhamdulillah 212 Mart yang berikutnya akan hadir kemudian akan bergulir ke selanjutnya 212 Mart yang lain. Mudah-mudahan toko ini menjadi tempat belanja umat islam. Sehingga 212 Mart akan terus berkembang di seluruh kota Bogor, bahkan di seluruh Indonesia sehingga menjadi satu kebangkitan ekonomi umat dan akan menjadikan bangsa kita bangsa yang penuh keberkahan.”

Ustad Nur Sukma juga mengingatkan umat Islam untuk berbelanja di toko milik umat Muslim, bukan yang lain. Karena, selama ini, belanja umat Muslim malah menguntungkan Non Muslim.

Menurut Bambang, pihaknya sendiri sebenarnya telah melalukan soft launching sejak beberapa bulan lalu. Namun, baru sempat GO bulan Desember.

Berdiri tepat di depan Indomaret yang sudah lebih dahulu berdiri, pihaknya yakin, potensi 212 Mart tak kalah besarnya dari jaringan ritel mainstream. Ia mengilustrasikan dari sisi omzet per hari. Memang di awal soft launching, gerainya memeroleh omzet harian tak kurang dari Rp 9 jutaan. Terus menurun, hingga kini di kisaran Rp 4-5 Jutaan per hari.

Menurutnya, di sinilah letak potensinya. Karena investor yang juga belanja di gerai ini baru sekitar 175 orang. Jumlah tersebut masih kecil dibandingkan jumlah keluarga di Perumahan Pakuan Regency ini yang mencapai 1000 KK. “Mudah-mudahan, ke depan kami menambah lagi investor yang berkomitmen belanja di 212Mart”, kata Bambang

Mendirikan gerai berbasis komunitas di perumahan di pinggir jalan memang memiliki karkateristik yang unik. Ia mengakui, pendirian gerai Pakuan Regency ini memang idak mudah, terutama karena panitia yang sibuk. “Teman-teman pada bekerja, jadi bergeraknya hanya di hari Sabtu dan Ahad, juga lewat WA. Tapi alhamdulilah, teman-teman yang sebenarnya minim pengalaman di dunia bisnis ritel ini, akhirnya bisa paham dan mendirikan minimarket juga.

Merencanakan Cimanggu Juga
Pihaknya juga berencana membuka gerai 212 Mart di luar perumahan Pakuan Regency. Misalnya, di Perumahan Bukit Cimanggu, juga di kawasan Kota Bogor. Menurutnya di sana potensinya lebih bagus. Oleh karena itu, investor yang ada sekarang dan terus bertambah, rencananya akan diarahkan ke sana.

Di Cimanggu itu, lokasi yang diminati juga sudah berdiri Alfamart, Indomart dan ada bekas SB Mart. Jadi, mestinya lokasinya bagus.

Untuk mengembangkan penjualan, pihaknya juga menyediakan layanan antar di radius 1 km dan penjualan dalam bentuk paket-paket.

Terkait