212 Mart Rawa Kalong Diresmikan

Dengan 400 anggota berkomitmen belanja terus, inshaAllah omzet 212 Mart Rawa Kalong bisa tembus angka Rp 500 juta-Rp 600 juta per bulan.

Gerai Islami ke 35 besutan Koperasi Syariah 212 (KS 212) telah diresmikan pada Minggu (5/11), dengan ditandai penguntingan pita oleh Sekretaris KS 212, Agus Siswanto.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrohim, saya meresmikan 212 Mart Rawa Kalong ini,” kata Agus saat pengunting pita dengan didampingi Ketua Komunitas KS 212 Rawa Kalong, Imam Kukuh Santoso.

212 Mart Rawa Kalong ini terletak di Jl. Raya Rawa Kalong. Karang Satria, Tambun Bekasi, Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Agus menjelaskan keadaan umat Muslim memberikan uangnya ke jaringan ritel mainstream dalam jumlah yang fantastis. Mengutip data Republika Online, “Si Merah” pada 2016 meraup untung bersih sebesar Rp.56,11 Triliun dari konsumen Muslim. Belum dengan “Si Briu”. Belum lagi dengan ribuan bentuk bisnis mereka lainnya. “Anggap saja kedua bisnis “Si Merah” dan “Si Biru” memeroleh laba Rp. 112  Triliun setahun, maka Rp. 112 Triliun dibagi 365 hari sama dengan Rp. 306,849 Miliar. Artinya, tiap hari untung bersih mereka sekitar Rp.306,849 Miliar”, kata Agus menjelaskan.

Artinya lagi, umat Muslim memberikan uangnya senilai ratusan Miliar tiap hari tanpa sadar ke “Si Merah dan Si Biru”.

”Umat Islam nggak usah khawatir. Kita mulai bergerak hari ini, barangkali memang itu skenario terbaik yang Allah SWT berikan kepada kita dengan momentum 212 Mart ini,” ungkap Agus.

Lalu apa yang membedakan 212 Mart dengan toko sebelah? pertama, menurut Agus, bahwa toko sebelah itu kalau ibaratnya, kita bermain di ring tinju. Toko itu sudah punya brand yang sangat terkenal. ”Siapa yang tidak kenal mereka?,” tukas Agus.

Yang membedakan kedua, lanjut dia, adalah modal toko sebelah sangat kuat. Dan ketiga, yakni telah menguasai jaringan distribusi. Tetapi, Agus menghimbau agar umat Muslim jangan khawatir, karena yang tidak ada pada toko sebelah, justeru ada pada 212 Mart.

Agus menganalogikan, kalau seorang jawaraa berantem, jangan dilihat dari badannnya, tetapi dari jurusnya. Nah, seorang jawara kalau mau ngalahi musuh, maka cari titik lemahnya.  Apa titik lemah mereka yang tidak dimilikinya. Itulah yang kita sebut berjamaah.  ”Jamaah harus menjadi kekuatan dasar 212 Mart,” tegasnya.

Karena lanjut Agus, ketika kita menjadi investor 212 Mart, sebenarnya kita sekaligus sebagai pemilik toko, juga sebagai marketer dari toko ini. Maka, Agus sangat bangga ketika tadi disampaikan anggota Komunitas KS 212 Rawa Kalong mencapai 400 orang.

Menurutnya, kalau  berkomitmen belanja perbulannya perorang sebesar Rp 1 juta perbulan. Maka dipastikan omzet 212 Mart Rawa Kalong mencapai Rp 400 juta perbulannya. Ditambah lagi open market, tentu akan meninggi omzetnya. ”Sehingga omzet di angka Rp 500 juta-Rp 600 juta perbulan mestinya bukan soal yang susah bagi 212 Mart Rawa Kalong ini. Allahu Akbar,” kata Agus disambut pekik Allahu Akbar jamaah.

Disampaikan Agus, dengan strategi berjamaah inilah sebenarnya umat Muslim bersaing. Oleh karenanya, dia menghimbau agar umat harus lebih kreatif dan unik dalam pengelolaan 212 Mart dibadingkan dengan toko sebelah. Menurutnya, keunik-unikan itulah yang kemudian akan menjadi magnet bagi 212 Mart di manapun berada.

Terkait