212 Mart Griya Kenari Mas akan Diresmikan 29 Oktober 2017

Berangkat dari ghirah aksi 212 hingga kemudian membentuk komunitas dan  mendirikan 212 Mart dengan targetnya setiap RT hadir minimarket Islami ini.

Perjuangan kebangkitkan ekonomi umat Muslim Indonesia dipicu Aksi 212 atau Aksi Bela Islam ke-3,  tepatnya pada 2 Desember 2016 lalu di Monas, Jakarta. Sekitar 7 juta umat Muslim dari seluruh Indonesia bermunazat berdoa di sana. Semangat juang kebangkitan ekonomi umat itu pun tertorehkan dalam jiwa masyarakat Muslim di bilangan Cileungsi, Jawa Barat. Tepatnya warga Muslim di komplek perumahan Griya Kenari Mas.

Ketua Komunitas Syariah 212 Bogor VI, Mochamad Hufron mengatakan, Aksi 212 telah menginisasi hati umat Muslim di perumahan Griya Kenari Mas untuk turut serta membangkitkan ekonomi Muslim Indonesia.

“Kami berangkat dari ghirah aksi 212 untuk targetkan kebangkitan ekonomi umat Islam. Inshaallah, kami akan Grand Opening (GO) 212 Mart Griya Kenari Mas (GKM) pada Ahad, 29 Oktober 2017,”  kata Hufron kepada Koperasi Syariah 212, dihubungi Kamis (26/10).

Hufron berkisah awal dibentuknya Komunitas Syariah 212 Bogor VI. Awalnya disampaikan, pada 16 Agustus 2017 mengadakan rapat untuk membentuk pengurus komunitas.  Setelah terbentuk kepengurusan  kemudian dibuat grup Whatsapp ( WA) untuk mengumpulkan anggota.

Pada 16 September 2017 mulai mendapat penyuluhan dari Dinas Koperasi Bogor tentang tata cara pembentukan koperasi. Dan hari itu juga diputuskan nama Koperasi Muslim Sejahtera Bersama, juga dibentuk  pengurusnya dengan Ketuanya adalah Mochamad Hufron. Putusan itu, kata Hufron, sebagai bekal untuk memdaftarkan diri ke Dinas Koperasi.

“Cuma karena waktunya kejar-kejaran dengan rencana pembukaan 212 Mart GMK. Maka 212 Mart kami dahulukan, koperasi mengurusnya belakangan. Tapi legalitas kami dari Koperasi Syariah 212 Pusat sudah di tangan. Alhamdulilah,” ungkap Hufron.

Rp525 Juta Terkumpul
Hingga hari ini, jelasnya, jumlah anggotanya sudah mencapai 304 orang, tapi akan terus bertambah hingga GO 212 Mart GKM. Investasi ditargetkan kisaran Rp 1 juta hingga Rp 10 juta peranggota.

“Alhamdulilah dana yang sudah terkumpul Rp 525 juta. Toko 212 Mart GKM tipe C, sewa ruko Rp 50 juta pertahun, sudah dibayarkan dua tahun kedepan,” kata Hufron.

212 Mart GKM ini milik umat, dari umat, oleh umat, dan untuk umat. Hufron dan pengurus lainnya akan terus mengingatkan agar jamaah berkomitmen untuk belanja di toko miliknya sendiri. Selain itu, kata Hufron, anggota juga harus aktif belajar mengurus bisnis mini market berbasis Islami ini.

Karena, menurutnya,  kalau anggota tidak ikut aktif belajar tidak akan dapat ilmunya. Memang, komitmen belanja di toko sendiri sudah bagus, tapi lebih bagus kalau mereka juga ikut berpartisipasi mengurus membesarkan toko ini sehingga ilmunya dapat.

“Karena kita bisa maju bukan semangatnya saja,  tapi juga harus action. Kalau selama ini banyak mengobrol atau kumpul-kumpul, ya harus kerja. Itu sudah Sunatullah, harus kerja keras,  belajar, dan jujur,” ujarnya.

Lokasi Strategis
212 Mart GKM, tepatnya berlokasi di Jl.Utama Blok A3/9, Griya Kenari Mas, (depan RSIA Graha Medika), Cileungsi, Kidul Bogor, Jawa Barat.

“Alhamdulilah 212 Mart GKM, lokasinya sangat strategis dipinggir jalan raya, tepat di depan RSIA Graha Medika. Alhamdulilah juga 100 orang karyawan RS tersebut bergabung,” ucap Hufron.

Menurutnya, di komplek perumahan GKM saja sudah ada empat minimarket, yakni dua “Si Merah” dan dua “Si Kuning”. Maka dengan hadirnya 212 Mart ini menjadi ada lima mini market. Namun demikian, kata dia, lokasi 212 Mart GKM lebih strategis ada di garda depan dibanding pesaingnya.

“Harapan bisa mengalahkan “Si Merah dan “Si Kuning” karena lebih strategis lokasinya bisa menampung pembeli lain. Kelebihan kita lainnya, anggotanya itu ya konsumennya,” ujar Hufron.

Tiap RT Ada 212 Mart
Hufron menargetkan, idealnya di setiap komplek perumahan di Cileungsi itu ada satu gerai 212 Mart sehingga bisa memenuhi kebutuhan warganya. Bahkan dia berharap kedepan di setiap RT bisa hadir 212 Mart ini. Seperti si Merah dan si Kuning, yang menyasar lingkungan RT hingga ke dalam komplek, jaraknya pun sangat berdekatan.

Hal ini menurutnya, berdampak kurang baik pada warung-warung. Namun 212 Mart dalam visi dan misinya selain merangkul pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan memfasilitasi produknya di pasarkan di gerai. Juga akan merangkul dan menghidupkan keberadaan warung-warung di sekitarnya.

Adapun pengembangan ke depan, pihaknya berencana untuk menambah unit usaha. Dikatakan Hufron, disamping toko 212 Mart GKM ini ada rumah yang sedang direnovasi, kemungkinan nanti bisa disewa untuk pengembangan bisnis unit usaha. Misalnya, kata dia, barbershop atau rumah makan.

Dia juga berharap kedepan 212 Mart memiliki distributor center (DC) sendiri sehingga tidak memasarkan produk-produk luar, tapi lebih mengutamakan produk kreasi UKM yang juga anggota komunitas. “Kami mendukung semoga KS 212 Pusat segera punya DC,” pungkasnya.

Terkait