- October 8, 2017
- Posted by: KS Admin
- Category: Berita
Semangat perjuangan Komunitas Kaffah Cipayung yang semua pengurusnya adalah perempuan telah sukses mewujudkan 212 Mart Cipayung.
Peresmian minimarket Islami ke-26 besutan Koperasi Syariah 212 ( KS 212) yaitu 212 Mart Cipayung dibuka pada Sabtu (7/10) di Jl. Mabes AL No. 3 Cipayung-Cilangkap, Jakarta Timur.
Peresmian 212 Mart Cipayung ini ditandai dengan penguntingan pita oleh Ketua Koordinasi Komunitas KS 212 Pusat, Eka Rusmiyanti dengan didampingi Ketua Komunitas Kaffah Cipayung, Hamidah Yacob.
“Bismillahirrohmanirrohim 212 Mart Cipayung, saya resmikan. Semoga bisnisnya lancar dan sukses.Amin,” kata Eka saat menggunting pita tanda dibukanya 212 Mart ini.
Eka menyampaikan, hari Sabtu (8/10) KS 212 Pusat meresmikan tiga gerai 212 Mart. Pertama di Tangerang Selatan (Tangsel), Cipayung, dan Pekanbaru.
Alhamdulilah sampai hari ini sudah 27 gerai 212 Mart yang diresmikan. 212 Mart Cipayung ini gerai yang ke 26. Mohon doanya target kami sampai akhir tahun ini 50 gerai 212 Mart. Insyaallah,” kata Eka.
Semua ini, tambah dia, adalah berkat dukungan jamaah. Karena kita, umat Muslim menyadari kondisi ekonomi umat saat ini sangat terpuruk. Makanya, ini momen umat Muslim bersatu bergandeng tangan kembali bangkit dalam meningkatkan ekonomi umat.
Dikatakan Eka, coba bayangkan kalau umat berjalan sendiri-sendiri dalam membangkitkan ekonomi umat, pastinya tidak akan bisa. Tapi kalau dengan berjamaah tidak ada yang tidak mungkin pasti bisa.
“Coba bayangkan KS 212 dibentuk pada Desember 2016. Tapi kita mulai aktif 3-4 bulan terakhir ini. Dalam 4 bulan kita sudah berhasil mencetak 27 gerai 212 Mart,” papar Eka.
Kalau menurut hitungan normal, kata Eka, itu tidak mungkin. Tapi mengapa bisa terjadi? Ini karena umat bersatu dalam sebuah komunitas. Setiap komunitas yang ada di Indonesia sudah tercatat sekitar 300 komunitas KS 212.
Masing-masing komunitas disarankan terdiri minimal 100 orang anggota. Tapi tapi faktanya kata Eka, adalah satu komunitas itu terdiri 300 orang.
Ini menurutnya, baru sebagian yang bergerak. Bagaimana kalau seandainya semua umat Muslim bergerak, apa yang terjadi dengan ekonomi umat ini, pastinya sangat luar biasa.
Eka menghimbau agar umat Islam terus berjuang mempertahankan ghirah dan semangat berjamaah untuk mendorong kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia.
Eka menegaskan, selama umat bertahan, konsisten, dan bersama meluruskan niat, tidak mustahil mustahil ekonomi Indonesia akan dikuasai umat Islam. “Bisnis 212 Mart ini kuncinya adalah niat untuk membangun bisnis bersama secara berjamaah,” ujarnya.
Menurut Eka, yang namanya bisnis bersama itu banyak tantangan yang dihadapi. Karena kita menghadapi ratusan kepala. Di mana masing-masing kepala itu punya ide dan tujuan serta kepentingan. Nah, tegas Eka, ini yang harus kita luruskan dan satukan.Kalau ada yang melenceng wajib kita ingatkan. Ada yang keluar jalur, kita tarik lagi.
Eka mengakui itu tidak mudah tetapi bukan berarti kita tidak bisa. Karena selama kita konsisten bahwa niatnya untuk membangun ekonomi umat. Maka umat harus bangkit dari keterpurukan agar bisa menguasai ekonomi minimal di Indonesia.
“Insyaallah kita bisa.Allahu Akbar dengan berdoa kita sama-sama berjuanf meluruskan niat. Kalau ada saudara kita melenceng jangan disisihkan harus dirangkul,” kata Eka.
Karena menurut Eka, dirinya menemukan berbagai masalah di setiap komunitas. Dan, masalahnya hanya komunikasi perbedaan pendapat. Selama punya niat yang lurus dan baik, kata dia, apapun masalahnya itu bisa diselesaikan.
“Kami pesan kepada ibu Hamidah, Ketua Komunitas Kaffah Cipayung, saling meluruskan niat kalau ke depannya ada masalah,” ucapnya.
Eka pun sangat mengapresiasikan semangat perjuangan Komunitas Kaffah Cipayung yang semua pengurus dan anggotanya adalah perempuan yang telah bisa mewujudkan berdirinya 212 Mart.
“Ini salah satu bentuk kontribusi dari wanita Muslim dengan semangat juang yang tinggi wujudkan kebangkitan ekonomi umat,” tegas Eka.
Menurutnya, semangat pengurus Komunitas Kaffah Cipayung sangat bisa bergerak bekerja mewujudkan apa yang tidak bisa dipikirkan oleh orang lain. “Ibu Hamidah, usianya sudah senior, semangatnya sangat luar biasa,” kata Eka.
Pada kesempatan ini, Eka juga menyampaikan manfaat dari pergerakan 212 yang lalu. Adapun menurutnya, dampaknya adalah terwujudnya pergerakan ekonomi umat dari sektor riil terbukti dengan hadirnya 212 Mart.
Menurutnya, bisnis 212 Mart itu dibentuk atas azas kebersamaan berjamaah. Jadi kalau sendiri-sendiri KS 212 Pusat tidak terima bisnis perorangan. Karena tujuan kita di sini adalah bersama-sama membentuk sebuah bisnis. Sehingga dampaknya, ketika kita berjamaah, otomatis terjalin silaturahmi.
“Saya yakin bapak- ibu yang ada disini sebelumnya tidak saling mengenal. Tapi dengan adanya 212 Mart bisa saling mengenal,” kata Eka menegaskan.
Dengan bergabungnya di 212 Mart Cipayung, kata Eka, minimal satu kelurahan dan kecamatan, masyarakatnya jadi saling mengenal dan bersilaturahmi.
Eka juga meyakini pengurus 212 Mart Cipayung adalah orang-orang memiliki jiwa amanah dalam pengelola mini market berbasis Islami ini.
“Kalau sudah amanah, tujuan kita untuk mencapai izzah. Izzah itu untuk mencapai kemuliaan dunia akherat. Jadi pahala dunia akheratnya kita dapat,” pungkas Eka.