Menyelamatkan Ekonomi Syariah adalah Fardhu Kifayah

Umat Muslim harus jadi produsen produk yang mampu  dari segi kualitas dan harganya, hal ini adalah fardhu kifayah.

Ketua Umum Koperasi Syariah 212 (KS 212) Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec mengatakan dalam ajaran Islam ada hukum fardhu kifayah. Namun selama ini pemahaman umat Muslim terkait fardhu kifayah sangat terbatas, contohnya hanya identik dengan shalat jenazah.

“Ini contoh favorit dari Sabang sampai Merauke. Contoh itu benar, namun salah apabila umat hanya menempatkan hal itu saja. Kali ini saya ingin memberikan definisi lain tentang fardhu kifayah,”  kata Syafii dalam sambutannya pada peresmian 212 Mart Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/9).

Dia menjelaskan, definisi fardhu kifayah adalah suatu kewajiban kolektif terhadap satu kaum untuk melakukan tugas tertentu. Apabila sudah dilakukan oleh beberapa orang, maka gugurlah kewajiban itu. Menurutnya, fardhu kifayah bukan hanya urusan tentang orang mati atau jenazah saja, tetapi yang lebih penting yakni urusan terhadap mereka yang masih hidup, salah satunya di bidang ekonomi.

”Menyelamatkan ekonomi syariah adalah fardhu kifayah. Dan Koperasi syariah juga bagian dari fardhu kifayah,” kata Syafii menjelaskan.

Menurut dia, kalau Muslimah bisa menutup aurat dengan baju yang baik, dan kaum Musliman shalat dengan mengenakan sarung dan celana panjang, maka memunyai garmen bagi Muslim adalah fardhu kifayah. Muslim harus menjadi produsen produk yang kompetitir dari segi kualitas dan harganya. Hal ini merupakan fardhu kifayah umat Muslim.

Syafii mengatakan, bahwa barang-barang  yang dipasarkan di toko 212 Mart masih produksi non Muslim, seperti halnya makanan, minuman, dan lainnya. Ini sangat berbahaya karena tidak ada produk hasil umat Muslim. Padahal umat Muslim selaku pasar terbesar tapi tidak berperan besar. ”Ini berdosa kita, umat terbesar tapi peran kita kecil,” ujarnya.

Untuk mewujudkan itu, menurutnya, maka yang bisa umat Muslim lakukan dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi umat adalah berjuangan secara berjamaah. Dia juga mengimbau agar umat Islam tidak fokus pada perbedaan, tetapi berjuang pada sesuatu yang jadi kesamaan. Syafii berharap semoga dengan berjamaah, umat Muslim bisa bersama membangun kebangkitan ekonomi umat.

Terkait