Insyallah, 212 Mart Semarang Diresmikan pada 10 September 2017

Mendirikan 212 Mart Semarang ini ibarat perang gerilya, meyakinkan hati dan memupus rasa ketakutan. Ekonomi umat harus dibangkitkan.

Komunitas Koperasi Syariah 212 Jawa Tengah (Jateng), akan meresmikan 212 Mart Semarang, tepatnya di Ruko Villa Durian, Jalan Durian Raya Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

“InsyaAllah, 212 Mart Semarang akan diresmikan pada Ahad, 10 September 2017 mendatang,” kata Try Prasodjo Setiatomo, Wakil Ketua Koperasi Konsumen Syariah Komunitas 212 Jawa Tengah, kepada Koperasi Syariah 212, dihubungi Jumat (8/9).

Peresmian ini, kata Try, akan diawali dengan senam pagi  pada pukul 6.30 WIB. Kemeriahan lainnya, adalah aka nada tampilan nasyid dan qosidah.

Dikatakan Try, 212 Mart Semarang ini berada di bawah payung hukum Koperasi Konsumen Syariah Komunitas 212 Jawa Tengah. Namun demikian, Try mengakui, pengesahan badan hukumnya belum turun dari Dinas Koperasi Jawa Tengah. “Tapi pada prinsipnya Dinas Koperasi sudah mengizinkan untuk mendirikan 212 Mart, itu sepanjang untuk komunitas Muslim tidak masalah,” kata Try.

Aparat pun Menanyakan
Try bersyukur, ghirah ekonomi umat di Semarang sangat tinggi, hingga akhirnya mendirikan 212 Mart ini, dan tantangan pun berhasil dilewati. Try menyampaikan, bahwa untuk mendirikan 212 Mart Semarang ini ibarat perang gerilya, meyakinkan hati dan memupus rasa ketakutan.

“Mendirikan 212 Mart Semarang ini, seperti gerilya, kami berani-berani takut. Soalnya, saat saya membuat surat ke Dinas Koperasi, diberitahu petugas di sana bahwa ada aparat yang cari-cari orang yang mendaftar Koperasi 212,” kata Try.

Namun menariknya, menurut kisah Try, petugas Dinas Koperasi itu malah menceramahi aparat tersebut. “Bapak itu Muslim, ngapain mengurusi kegiatan ekonomi dengan hal-hal yang tidak baik,” demikian ucapan petugas Dinas Koperasi kepada sang aparat.

Try merasa bersyukur karena Dinas Koperasi memberikan dukungan dan ini menambah semangat dirinya bersama jamaah lainnya untuk terus berupaya membangkitkan ekonomi umat Muslim di Indonesia, khususnya di Semarang. “Alhamdulilah, kami jadi semangat lagi,” ujarnya.

Namun demikian, kata Try, untuk menjaga hal yang tak diinginkan, ia memberikan nomor  telepon selulernya kepada petugas Dinas Koperasi tersebut untuk diberikan kepada aparat apabila sang apara datang lagi dan menanyakan. ”Alhamdulilah, sampai detik ini aparat tidak mencari-cari,” katanya.

Modal Rp300 Jutaan
Menurut Try, dengan dibentuknya Koperasi Konsumen Syariah Komunitas 212 Jawa Tengah ini bertujuan untuk menaungi komunitas Jawa Tengah di kota lainnya yang ingin mendirikan 212 Mart.

Bahkan, kata Try, dengan akan dibukanya 212 Mart Semarang ini saja, sudah ada kota lain yang akan menginduk ke Koperasi Komsumen Syariah Komunitas 212 Jawa Tengah, di antaranya kota Kudus, Pekalongan, dan Semarang Barat. ”Nah, untuk 212 Mart Semarang yang akan dibuka pada Minggu, 10 September 2017, adalah terletak di Kecamatan Bayumanik, Semarang,” jelas Try,

Gerai 212 Mart Semarang didirikan oleh sekitar 140 orang anggota lebih. Adapun dana penyertaan minimal Rp 1 juta per orangnya. Sedangkan untuk tipe gerai sangatlah berbeda dengan di Jabodetabek. Kalau di luar kota itu mendirikan gerainya bersifat mandiri, termasuk untuk pengadaan barang-barang yang akan dipasarkan. Untuk barang-barang yang akan dipasarkan, pihaknya mengambil dari distributor Muslim.

”Dana yang terkumpul sekitar Rp 300 juta lebih. Alhamdulilah apa adanya kami belanjakan. Sewa ruko dua tahun sebesar Rp 115 juta, ditambah PPH 10 persen, dan sisanya untuk belanja barang,” ungkap Try.

Untuk target omzet saat grand opening (GO) nanti. Try menegaskan, tidak ada target, berapa pun dapatnya akan selalu disyukuri karena yang terpenting adalah tujuannya untuk kebangkitan ekonomi umat. Tentu, dengan selalu mengingatkan agar jamaah berkomitmen untuk belanja di 212 Mart Semarang ini, yakni toko milik umat.

Halal dan Thoyib
Untuk kebangkitan ekonomi umat, Try berharap, agar umat Muslim mengonsumsi produk-produk halal dan thoyyiban. Semua produk halal tersebut dipasarkan di 212 Mart. Bahkan, kata Try, untuk membangun peradaban umat Muslim tidaklah mungkin mengongumsi yang tidak halal dan thoyib.

Bagaimana mental umat Islam itu menjadi baik kalau yang dikonsumsi tidak halal dan thoyib. Penyediaan makanan ini tentunya harus orang yang paham hakekat halal dan thoyib, tidak sembarangan. “Untuk membangun peradaban umat Muslim itu harus dimulai dari apa yang kita makan dan kita pakai itu harus sesuai syariah,” kata Try.

Spirit syariah itu, tegas Try, sangat jelas ada di Koperasi Syariah 212 yaitu berjamaah, amanah, dan izzah.  Spirit ini  harus diterapkan dalam pengembangan 212 Mart Semarang, tapi juga di 212 Mart di seluruh Indonesia.

“Jika ada konflik atau masalah antaranggota, kita harus saling mengingatkan untuk kembali ke spirit awal yaitu berjamaah, amanah, dan izzah,” pungkas Try.

Terkait