212Mart Medan Raih Omzet Rp66 Juta per Hari

Sebesar Rp66,716 Juta dibukukan 212Mart Medan pada hari pembukaan, Ahad (13/8) lalu. Prestasi ini, menempatkannya sebagai gerai 212Mart beromzet kedua terbesar nasional.

Tiap grand opening (GO) sebuah gerai 212Mart, ditungu-tunggu kabarnya, berapa nilai transaksi dibukukan? Meskipun ada hari-hari berikutnya, omzet hari pembukaan menjadi penting sebagai salah satu indikator kepopuleran gerai tersebut.

“Omzet kami kemarin Rp66,716 juta. Sebenarnya bisa sampai Rp80 juta, tapi took sudha kepenuhan, bingung, sampai jam 10 malam pula, jadi tidak sanggup melayani”, kata Muhammad Rinaldy Hidayah (40), Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Medan kepada Koperasi Syariah 212 dihubungi Senin (14/8).

Jika di 212Mart Bojong Kulur sebelumnya, barang keburu habis sehingga gagal meraih potensi omzet Rp100 Juta, di 212 Mart Medan ini barangnya masih ada, sudah disiapkan untuk kemungkinan warga memborong. Hanya, kapasitas mesin registernya belum sanggup melayani transaksi terus menerus tanpa henti sepanjang hari.

“Tapi kami bersyukur, alhamdulilah nomor dua terbesar”, kata Rinaldy bersyukur. Di peringkat pertama nasional masih bercokol 212Mart Bojong Kulur, Cileungsi Bogor dengan omzet Rp76 Juta pada hari GO-nya. Di tempat ketiga ada 212Mart Limus Pratama dengan omzet Rp40 Juta di hari GO. Baca: Dahsyat! 212Mart Bojong Kulur Raih Omzet Tertinggi Rp76 Juta Per Hari dan #212Mart Limus Pratama Raih Omzet Rp60 Juta

PT Berani
Gerai 212Mart yang pertama di Medan ini terletak di Jl. Karya Jaya No. 207 E/F, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara 20147, bisa dilihat di Google Maps di alamat https://goo.gl/maps/mGZWGSvBF362. Gerai 212Mart didirikan dengan badan hukum Perusahaan Terbatas (PT) Berkah Anak Negeri atau sering disingkat juga PT Berani.

Didirikan oleh PT Berani, gerai ini dimiliki oleh 159 pemegang saham dari PT Berani. “Semua pemegang saham itu, tercatat di AD ART perusahaan, jadinya tebal sekali”, kata Rinaldy. Ini menarik, karena Di gerai lainnya, biasanya dimiliki oleh koperasi.

Rinaldy, menjelaskan mengapa pihaknya memilih badan hukum PT, karena mengikuti saran dari Ketua Umum Koperasi Syariah 212, Dr. M. Syafii Antonio MEc, beberapa bulan lalu. Dalam edaran mengenai tata cara pendirian 212Mart, Pengurus Koperasi Syariah 212 menyarankan badan hukumnya antara lain adalah PT dengan pemilik saham minimal 100 orang atau koperasi dengan anggota minimal 100 orang. Banyaknya pemilik saham dan anggota koperasi ini yang dianggap bisa lebih mewujudkan keberjamaahan dalam ekonomi. Praktiknya dimulai dari 212Mart ini.

Dari investor sebanyak 159 orang itu, masing-masing menyetor, terkecil Rp200 ribu, terbesar Rp30 Juta. Memang, saham PT Berani dijual dalam pecahan Rp100 ribu per lembar. Kalau dilihat, kepemilikan saham hingga Rp30 Juta, tetap tidak menjadikan seorang investor menjadi pemilik saham mayoritas, karena hanya menguasai sekitar 5% dari total modal PT Berani. Sedangkan, sesuai petunjuk dari Pengurus Koperasi Syariah 212, kepemilikan saham seseorang tidak boleh lebih dari 10%.

Memang, ada saran dari pengurus Koperasi Syariah 212 sebelumnya, kepemilikan saham atas sebuah gerai 212Mart dipatok rata, misalnya Rp 1 juta per orang. Sehingga, untuk membuka sebuah gerai yang katakanlah membutuhkan dana Rp 600 juta, dibutuhkan 600 orang sebagai investor.

Namun, bagi komunitas Medan ini dirasa kurang cocok untuk diterapkan di daerahnya. “Kami merujuk surat pengurus Koperasi syariah 212, agar semangatnya koperasi, meskipun PT, kalau dibagi rata misalnya kepemilikan sahamnya, ada yang tidak mampu. Karena itu, sebagai ketua Komunitas saya berinisiatif membuatnya dalam per lembar saham dengan maksimum kepemilikan 10% itu. Modalnya dapat, jumlah pemegang sahamnya juga banyak, sehingga prinsip berjamaahnya dapat”, kata Rinaldy menjelaskan.

Dengan model seperti ini, Rinaldy dan timnya berhasil mengumpulkan dana hingga Rp 563 Juta. Gerai 212Mart yang dipilih adalah yang tipe C dengan total biaya Rp 510 Juta, termasuk untuk biaya GO kemarin. Juga, biaya itu termasuk sewa gedung sebesar Rp56 juta per tahun. Baca: Begini Cara Mendirikan 212Mart

Pemiliknya Masyarakat Umum
Siapa para investor itu? Yang pasti anggota Koperasi Syariah 212 dan anggota Komunitas Koperasi Syariah 212 Medan. Komunitas ini sendiri, menurut Rinaldy telah memiliki 350-an anggota dari berbagai kalangan, tidak hanya komunitas atau pengurus masjid.

Di Medan ini, menurutnya pemilik saham 212Mart memang lebih umum, tidak seperti di komunitas lainnya yang kebanyakan jamaah masjid atau komunitas Muslim tertentu. Masyarakat umum dijaring lewat kekuatan Whatsapp Group dan media sosial lainnya. “Memang pengurus komunitasnya harus aktif menjaring investor”, kata Rinaldy yang juga berprofesi sebagai National Sales Manager untuk Doctor P (diapers dewasa).

Jumlah pemilik saham sebanyak 159 ini, kisah Rinaldy, diraih saat anggota komunitasnya baru 200-an. Sekarang anggota komunitas sudah 350, jika buka lagi ia yakin akan lebih banyak investornya. “Kalau nanti kami buka rapat umum pemegang saham (RUPS) lagi akan ada lagi yang daftar”, kata Rinaldy yang mengaku sudah makan asam garam di bidang distribusi consumer goods ini.

Justeru, gerai 212Mart kedua tengah disiapkan di Jl. A.R. Hakim, Kota Medan. Saat ini sudah terkumpul Rp 120 juta dari pemilik saham PT Berani. Sedang menunggu suntikan Rp 280 juta lagi dari pihak ketiga yang mau bekerjasama membuka gerai 212Mart tipe B dengan anggaran mencapai Rp 420 jutaan.

Rencananya, gerai kedua ini dan gerai-gerai 212Mart lainnya akan berada di bawah PT Berani sebagai holding-nya. Nah, pihak ketiga yang mau bekerjasama dengan PT Berani untuk pendirian gerai 212Mart harus masuknya lewat Komunitas Koperasi Syariah 212 Medan.

Lebih dari 20 Distributor
Jika di Jabodetabek, sebuah gerai 212Mart, dapat ditangani suplay barangnya melalui distribution center (DC) PT Hydro Perdana Retailindo atau yang lebih popular disebut Hydro. Nah, kalau di daerah seperti Medan, Hydro belum ada jaringan, sehingga PT Berani harus mencari distributor sendiri. Didapat sekitar 20-an distributor untuk beragam produk fast moving consumer goods. Dari 20-an distributor tersebut, barang masuk diinput oleh pegawai gerai ke sistem POS (Point of Sales) di komputer gerai.

Jadi memang swakelola untuk 212Mart Medan ini. Untuk itu, ketersediaan sumber daya manusia yang andal diperlukan. Rinaldy mengatakan pihaknya akan mengambil satu kepala gerai yang senior di bidang ritel, agar profesionalisme kerjanya terjaga.

Sementara itu, omzet diperkirakan per bulannya di Rp7-10 Juta. Memang, pihaknya mengakui belum membuat promosi-promosi saat ini, namun nanti akan ada. Dana promosi  akan diambil dari keuntungan bersih sekitar 5% saja.

Ingin lebih tahu mengenai 212Mart? Baca laman khusus 212Mart atau kumpulan berita 212Mart.

Terkait