Ustadz Zaitun: Ini Perjuangan Jangka Panjang

Koperasi Syariah 212 (KS 212) perlahan berkembang, dan jika apa yang diharapkan belum tercapai, jangan cepat kecewa. Karena sejatinya ini perjuangan jangka panjang, minimal 30 tahun.

Wakil Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) KH Zaitun Rasmin atau biasa disebut Ustadz Zaitun Rasmin, mengatakan bahwa manusia tidak bisa menghitung karunia Allah SWT. Dan, karunia Allah SWT pun sering datang dari arah yang tidak terduga.

”Kita mengalami itu. Ketika para ulama berusaha agar Al Maidah bisa diterapkan dua tahun lalu dalam pemilihan pimpinan, sebab demokrasi bolehkan pilih siapa dengan dasar apa. Namun, pada 2017 ini, alhamdulilah balasan atas amal yang sama dilakukan, pemimpin Muslim terpilih untuk Jakarta,” ungkap Ustadz Zaitun dalam tausyiahnya pada Silaturahmi Halal bi Halal dan Paparan Perkembangan Koperasi Syariah 212, di Masjid Andalusia, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/7).

Sebelum Aksi 212 di Monas yang mendatangkan 7,5 juta umat Muslim, tidak pernah terbayangkan gerakan ekonomi umat akan meledak dalam upaya membangkitkan ekonomi umat Muslim Indonesia. Ini tidak disangka-sangka. Selain kemenangan mendapatkan pemimpin Muslim, juga nikmat persatuan, dan semangat membangun ekonomi Islam

”KS 212 itu holding, perlahan berkembang. Maka jika apa yang diharapkan belum didapat, jangan cepat kecewa. Boleh jadi kita diselamatkan dari azab, diberikan yang lebih baik di hari akhir, atau kebaikan lainnya. Itu ujian, dan kesabaran membawa nikmat lain dari Allah SWT,” ungkap Ketua Wahdah Islamiyah ini.

Kembali Ustadz Zaitun mengingatkan bahwa nikmat itu juga bentuk lain ujian. Ada riak-riak dalam persatuan kita sebagai rakyat Indonesia. Tapi itu tidak masalah jika yang mayoritas tetap melakukan yang seharusnya, bersangka baik kepada Allah SWT, kepada pemimpin, dan saudara sesama Muslim.

Dalam surat An Nur, dijelaskan, mengapa orang beriman saling berprasangka baik? Tapi bukan berarti tidak menasihati jika ada saudara kita salah. Tentu selalu ada waktu dan caranya agar persatuan itu tetap terjaga. ”Kita ingin maju dengan tetap berukhuwah. Ini penting meski tidak mudah,” tegas Ustad Zaitun.

Imam Syafi’i, jelas Ustadz Zaitun, sudah memberikan rambu-rambu saling menasehati antarsesama Muslim. Yakni pertama, nasihat langsung, sebisa mungkin tidak melalui perantara. Kalau ada kesalahan pada suadara kita, jangan sampai jadi aksi reaksi tidak berkesudahan.

Nasihat kedua, yaitu, hendaknya kritik itu disampaikan empat mata saja. Karena nasihat di depan orang banyak merendahkan. Tapi, ada pengecualian jika kesalahan dilakukan terang-terangan, maka nasihat juga harus dijuruskan secara terang-terangan pula. Selain itu, hal yang bisa mempengaruhi orang banyak dan berpotensi dipahami keliru, maka boleh menasihati langsung.

Ustadz Zaitun menegaskan, sebagian hukum Islam diterapkan berdasarkan konvensi masyarakat. Nasihat langsung, kalau hendak menasihati dan menjaga ukhuwah, gunakan kalimat santun. Karena di antara kesantunan itu ada kebaikan. Niat nasihat meluruskan dia atau menunjukkan keunggulan diri.

Nikmat Ekonomi Umat
Berkat Aksi 212, terjadilah gerakan ekonomi umat yang sangat luar biasa. Menurut Ustadz Zaitun, ini sangat luar biasa, dan diharapkan perjuangan ini akan berhasil melahirkan umat yang bermartabat dan berdaulat. ”Bahkan harusnya saling bersinergi, termasuk dalam politik. Politik itu penting karena ia adalah kepala semua urusan,” ujarnya.

Maka, kata Ustad Zaitun, perjuangan kita tidak berhenti di Al Maidah 51, tapi juga Al Maidah 55 dan 56. Diharapkan tahun 2018 dan 2019, umat makin mewarnai politik nasional. ”Urusan politik banyak yang mau ikut. Tapi saat masuk ke ranah perjuangan umat, sedikit yang mau masuk. Usaha bersama biasanya tidak mudah. ”Kita tidak ingin itu terjadi. Yang diusung para pejuang ekonomi Islam kini tidak kalah dengan perjuangan ekonomi. Karena perjuangan ini tidak untuk jangka pendek, tapi setidaknya 30 tahun,” ujar Ustazd Zaitun.

Hubungan GNPF dan KS212
Ustadz Zaitun kembali mengingatkan, bahwa GNPF tidak punya hubungan struktural dengan KS 212. Walaupun hubungan emosional keumatan tidak bisa dipisahkan. ”Ini tanggung jawab semua. Kita dukung agar apa yang ditargetkan KS 212 bisa tercapai,” tegasnya.

Sehingga jika ada masalah apa-apa dengan pengurus KS212, GNPF tidak dibawa-bawa. Namun bukan berarti GNPF sama sekali tidak peduli dengan KS212. Justeru, GNPF akan terus mendukung setiap gerakan yang memberdayakan umat.

Memang, saat diluncurkan Januari lalu, Ketua Umum KS 212 Muhammad Syafii’i Antonio mengatakan ada target penghimpunan dana sebesar Rp 212 Miliar di 2017. Hingga Juni ini, dana terkumpul baru Rp 13 Miliar. Terkait hal tersebut, Ustadz Zaitun mengiingatkan bahwa umat harus selalu berperan dengan menjaga ukhuwah islamiyah, diupayakan dengan kebersamaan . ”Tapi jangan pesimis, dengan kebesaran Allah SWT, tidak ada yang tidak mungkin,” pungkasnya.

Terkait