- April 12, 2017
- Posted by: Admin
- Category: Berita
Umat Islam dan Koperasi Syariah 212 bisa membangun konglomerasi berdasarkan kebersamaan.
Ketua Pelaksana Harian Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Agung Sudjatmoko mengaku mendukung gerakan Koperasi Syariah 212. Namun, dia menyarankan dalam pengembangan Koperasi Syariah 212 ini ke depannya harus back to basic.
“Back to basic kepada jati diri koperasi. Karena koperasi menurut saya adalah badan usaha paling syariah,” ujar Agung kepada Koperasi Syariah 212 ditemui usai diskusi “Membangun Kedaulatan Rakyat Berbasis Koperasi dan UKM”, di Galeri Indonesia Wow Smesco Tower, Jakarta, Selasa (11/4).
Yakni jelas Agung, karena pengelolaan koperasi itu paling demokratis dibentuk berdasarkan kebutuhan ekonominya. Dan pengembangan ke depannya adalah dibentuk dari wujud kerjasama. Dalam agama Islam, kata Agung, sangat jelas dikatakan yakni “Tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan janganlah tolong menolong dalam hal kebatilan.”
“Itu harus menjadi dasar. Kalau kebajikan, apa yang diinginkan komunitas umat harus dilayani oleh Koperasi Syariah 212,” ujar Agung.
Dalam pengembangan Koperasi Syariah 212, Agung berharap agar mengutamakan pendekatan agama, sosial, dan budaya, sedangkan kepentingan ekonominya mengikuti. “Bukan dibalik! Bukan kepentingan ekonominya dulu dikedepankan, terus nanti agama, sosial dan budaya nggak mengikuti,” tegasnya.
Agung menyakini jika Koperasi Syariah 212 dikelola dengan bagus, maka kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia akan baik pula.” Prediksi saya, Koperasi Syariah 212 bisa wujudkan kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia,” tukasnya.
Apalagi kata Agung, 80 persen lebih penduduk Indonesia adalah Muslim. Kalau ini bisa dikonsolidasikan akan menjadi kekuatan ekonomi yang besar. Sehingga ekonomi Indonesia bisa dikuasai umat Muslim kedepannya.
“Umat Islam atau gerakan koperasi tidak anti konglomerasi. Tapi umat Islam dan Koperasi Syariah 212 bisa membangun konglomerasi berdasarkan kebersamaan,” pungkas Agung.