- April 5, 2017
- Posted by: KS Admin
- Category: Berita
Koperasi Syariah 212 adalah ikhtiar untuk mewujudkan cita-cita kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia.
Ketua II Koperasi Syariah 212 Valentino Dinsi menuturkan, bahwa dengan persatuan potensi ekonomi umat Islam Indonesia punya daya saing yang luar biasa. Potensi ekonomi yang besar ini menurut Dinsi perlu terus dirawat dengan menegakkan tiang utama agama Islam yakni shalat.
”Kita contoh kebangkitan ekonomi di Turki diawali dengan pembiasan shalat subuh berjamaah secara massal,” ujar Dinsi saat Rapat Kerja Komunitas Koperasi Syariah 212, akhir Maret lalu di Jakarta .
Dinsi menjelaskan, aksi massa seperti Aksi Bela Islam yang terjadi di Indonesia memiliki kemiripan dengan yang terjadi di Turki. Dinsi menyebut Indonesia akan menjadi saudara kembar Turki menuju kebangkitan ekonomi umat.
Lebih lanjut Dinsi menyampaikan, bahwa gerakan kebangkitan ekonomi umat itu dimulai dari masjid. Terbukti pasca Aksi Bela Islam (ABI), kegiatan shalat shubuh berjamaah yang diinisasi di banyak masjid bisa menjadi pintu utama dan modal dasar bagi kebangkitan perekonomian umat.
”Koperasi Syariah 212 merupakah salah satu ikhitiar untuk mewujudkan cita-cita kebangkitan ekonomi umat,” tegas Dinsi.
Dinsi berharap masyarakat dapat terus memberikan dukungannya kepada lembaga perekonomian umat ini, sebab menurut Dinsi, potensi keekonomian umat Islam Indonesia bisa menyaingi kemajuan Turki dibawah kepeminpinan Erdogan.
”Bukan mustahil, kita bisa berdampingan dengan Turki menjadi lokomotif ekonomi dunia,” tegas Dinsi.
Untuk mewujudkan itu, lanjut Dinsi, umat Muslim harus membangun ekonomi umat berbasis masjid. Hal ini terbuktikan, Rasulullah Saw membangun umat Islam di Madina dengan membangun masjid terlebih dahulu. Baru setelah itu mempersatukan kaum Muslimin dan membangun pasar.
Selain itu, kata Dinsi, besarnya jumlah masjid dan mushola di Indonesia yang diperkirakan sekitar 850 ribu dan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim terbesar di dunia. Ini menjadi modal dasar bagi kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia.
Dinsi menegaskan, kita harus menyadari bahwa sisi ekonomi adalah bagian dari kelemahan umat Islam. Sehingga titik lemah bidang ekonomi ini harus dibenahi dengan membangun ekonomi umat berjamaah melalui Koperasi Syariah 212 menjadi garda terdepan.
”Koperasi Syariah 212 ini fardhu kifayah, momentum yang harus kita ambil. Kalau kita tidak bersatu membangkitkan ekonomi umat Muslim Indonesia, kita akan dipecah belah dan dikuasai asing aseng,” tegas Dinsi.