Reuni 212 Diharapkan Lahirkan Lebih Banyak Kolaborasi Umat

Berbagai persiapan terus dilakukan menjelang Reuni Akbar Mujahid 212 yang berpusat di Kawasan Monas, Jakarta pada 2 Desember 2019. Selain berbagai proses perizinan sudah diterima, berbagai pihak pun merespon positif kegiatan ini.

Reuni 212 diharapkan bukan hanya menjadi kegiatan rutin tahunan, tetapi diharapkan melahirkan lebih banyak inisiatif dan kolaborasi umat untuk kebaikan bangsa. Selain itu juga diharapkan sebagai pengokoh hati bahwa umat Islam adalah barisan yang senantiasa menyebar manfaat bagi bangsa dan negara.

Anggota DPD RI yang juga Alumni 212 Fahira Idris mengungkapkan, Reuni 212 adalah ajang untuk mengisi energi umat agar terus berjuang menyebar kebaikan dan manfaat bagi Indonesia. Reuni 212 juga merupakan pengejawantahan wajah umat Islam yang damai dan tertib dalam menyampaikan aspirasi dan penuh toleransi terhadap perbedaan.

“Saat dan setelah 2 Desember 2016, banyak sekali nilai-nilai kebaikan yang tertanam dan diimplementasikan oleh umat terutama para mujahid 212. Terbangun kasadaran bahwa umat harus berada di barisan terdepan untuk menjadikan NKRI penuh dengan kemaslahatan. Bagi saya Reuni 212 adalah pertemuan hati. Itulah kenapa dari 212 lahir banyak sinergi dan kolaborasi umat yang melahirkan berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat. Semangat inilah yang ingin terus kita jaga lewat Reuni 212,” ujar Fahira Idris, di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta (28/11).

Fahira mengungkapkan, sejak Aksi 212 pertama kali digelar dan kemudian tiap tahun Reuni 212 dilaksanakan selalu berlangsung damai, tertib, dan simpatik. Tidak ada sedikit pun fasilitas publik yang rusak dan sampah yang berserakan karena mereka yang hadir bergerak dengan hati dan keikhlasan untuk menjaga marwah agamanya.

“Kita saling menjaga dan saling mengingatkan bahwa spirit reuni ini sumbu nya adalah kebaikan bagi umat, bangsa, dan NKRI. Kita lanjutkan tradisi silaturahmi akbar yang damai, tertib, dan simpatik. Tantangan bangsa saat ini dan ke depan semakin besar, untuk itu reuni ini juga harus menjadi ajang evaluasi dan refleksi sejauh mana kita sudah ambil bagian sebagai solusi persoalan bangsa,” ujar Fahira Idris yang juga Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI ini.

Fahira berharap pasca Reuni 212, terbangun kolaborasi antarumat baik secara individu, komunitas, maupun organisasi untuk melahirkan program-program yang tidak hanya berorientasi kepada pemberdayaan ekonomi dan kegiatan sosial, tetapi juga program-program untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kualitas sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan adalah kunci kemajuan bangsa saat ini dan ke depan. Semua ini bisa terwujud jika kita berkolaborasi menciptakan ekosistem yang menjadikan umat terus menjadi seorang pembelajar. Saya berharap pasca Reuni 212 inisiatif program-program untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini juga sebagai ibadah kita. Karena dalam Islam, belajar adalah ibadah,” pungkas Fahira.

Sumber: voa-islam.com

Terkait