- April 22, 2019
- Posted by: Admin
- Category: Berita
Koperasi Syariah 212 (KS212) membukukan pendapatan Ujrah dari Mitra Ahli senilai Rp 1.068.801.569 pada 2018 atau naik 290% dari Rp 273.390.867 pada 2017.
Hal ini terungkap dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2018 Koperasi Syariah 212 (KS212), yang diadakan pada Sabtu, 20 April 2019 di Aula Al Hambra, Andalusia Islamic Center, Sentul City, Bogor.
Seperti diketahui, KS212 memiliki produk yaitu 212Mart yang telah menjadi pilihan umat berbelanja kebutuhan sehari-hari. “Pada 2018, jumlah gerai 212Mart didirikan sebanyak 212 gerai yang tersebar di 18 provinsi.” Sebagaimana dilaporkan dalam buku RAT KS212 Tahun Buku 2018.
Sebagaian besar ada di Jawa Barat, terutama Bekasi dan Bogor. Pada tahun pertama berdirinya KS212, gerai 212 Mart yang dididirikan adalah milik umat. Didirikan oleh komunitas melalui badan hukum yang memayunginya seperti koperasi atau PT. Gerai 212 Mart tersebut didirikan dengan metode berjamaah. Gerai tidak boleh dimliiki oleh perseorangan melainkan oleh minimal 100 orang. Dalam praktiknya, sebuah gerai 212 Mart dimiliki oleh lebih dari 100 orang.
Selain bekerjasama dengan badan hukum milik komunitas tersebut, KS212 juga bekerja sama dengan mitra ahli untuk membantu komunitas menjalankan bisnis gerai 212Mart-nya. Mitra ahli bertindak sebagai pendamping bisnis koperasi/ PT local milik komunitas. Pendampingan dan bantuan dalam hal penyedia system IT, penyiapan SDM serta penyedia barang dagangan atau distribution channel. Adapun mitra ahli tersebut adalah PT Hydro Perdana Retailindo (Hydro). Hydro menjadi mitra ahli setelah penjajakan ke beberapa mitra ahli seperti TipTop, Family Mart, dan SB Mart.
Dari kerjasama dengan Hydro KS212 mendapatkan ujrah 1% dari setiap penjualan ke Hydro ke gerai 212 Mart dan bagi hasil sebesar 2,5% dari keuntungan bersih gerai 212Mart.
Dari buku RAT KS212 Tahun Buku 2018, didapat data, per 2018, pendapatan dari Ujrah dari Mitra Ahli ini mengalami peningkatan hingga 290% seiringa dengan penambahan jumlah gerai menjadi 212 gerai per 31 Desember 2018. Meski begitu, Ujrah dari Gerai 212Mart yang diperoleh KS212 mengalami penurunan signifikan. Penurunan ini dikarenakan perubahan system ujrah.
Pada 2017, ketika menggunakan sistem lama, setiap pembukaan gerai baru 212Mart, disepakati ujrah per tahun adalah Rp 5 juta yang dibayar di muka untuk sekaligus lima tahun. Namun, pada RALB 2017, ketentuan ini dihapuskan.
Sehingga, Ujrah dari Gerai 212Mart menurun sampai 95 persen. Pada 2017, ujrah didapat adalah Rp 1.185.000.000 sedangkan pada 2018 hanya Rp 58.649.431. Angka tersebut terdiri dari, Rp 50 juta merupakan pembayaran atas penggunaan merk 212 di dua gerai. Dari ujrah 2,5 persen di sistem yang baru, KS212 hanya menerima pendapatan sebesar Rp 8.649.431. Inipun ujrah yang berasal dari empat gerai.
Penurunan ujrah yang signifikan dari Gerai 212 Mart ini disebabkan karena masih banyak Gerai 212 Mart yang menyatakan rugi. Namun, KS212 tidak mendapatkan gambaran dengan pasti seberapa besar kerugian Gerai 212 Mart, dikarenakan beberapa hal.
Sangat sedikit GErai 212 Mart yang menyampaikan Laporan Keuangan kepada KS212 dengan alasan, “tidak mampu” membuat Laporan. Sangat sedikit Gerai 212 Mart yang memasukkan penjualan UMKM dalam laporan keuangan secara utuh, sehingga KS212 tidak mengetahui hasil usaha tiap-tiap gerai.
Selain adanya penurunan dari gerai 212 Mart, KS212 sebagai pemegang paten merk 212 juga kehilangan potensi pendapatan karena adanya gerai-gerai dan produk yang berlabel 212, tetapi tanpa ijin atau kerjasama dengan KS212.