- April 2, 2018
- Posted by: Admin
- Category: Berita
Grand Opening (GO) 212Mart Pasar Kemis dilakukan pada Sabtu, 31 Maret 2018, menghasilkan omzet hingga Rp 130 juta. Peresmian dilakukan oleh Dr. Zalzulifa, dosen Universitas Muhammadyah Tangerang (UMT).
Omzet tersebut termasuk penjualan dari produk usaha kecil dan menengah (UKM). Untuk produk UKM menghasilkan omzet hingga Rp 3 Juta, sedangkan produk reguler mencapai Rp 127 Jutaan. Penjualan saat GO didorong pembelian oleh anggota dan masyarakat umum.
Gerai 212Mart Pasar Kemis, dimiliki oleh Koperasi Berkah Usaha Berjamaah (KBUB) yang merupakan badan hukum dari Komunitas Koperasi Syariah 212 Kabupaten Tangerang. Kepada Koperasi Syariah 212, Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Kabupaten Tangerang, Budiyono menjelaskan strateginya mendongkrak penjualan saat GO.
Sebelunya, ia menyurvei beberapa gerai 212 Mart yang sudah berjalan. Dari sana ia melihat ada potensi antrian panjang di kasir dikarenakan, belum terintegrasinya produk reguler dengan produk UKM dalam sistem software point of sale (PoS) di 212Mart yang disediakan oleh PT Hydro.
Oleh karena itu, khusus, GO, pihaknya membatasi prodk UKM hanya yang harganya tinggi, yang bukan produk cepat laku. Agar, jika produk UKM dibeli, tidak membuat lama antrian. Tapi ini dilakukan hanya pada GO.
Pihaknya juga membeli ratusan paket ke PT Hydro, untuk dibeli khusus oleh anggota. Tiap pembelian paket ini berpeluang mendapat doorprize seharga Rp 200-an. Harga paket mencapai Rp 200 ribuan. Anggota tidak membayar ke kasir saat GO, melainkan memesan terlebih dahulu, lalu membayar melalui transfer bank atau kolektif. Sehingga, sama sekali tidak mengganggu antrian di kasir saat GO.
Hal lain yang mendongkrak pembelian di hari GO adalah aneka doorprize untuk yang belanja. Pengurus gerai mengajak anggota KBUB untuk bersedekah dengan menyediakan hadiah doorprize saat GO. Hadiah-hadiah tersebut bisa apa saja, malah terkesan agak unik. “Hadiahnya aneh-aneh, ada yang memebrikan kambing, burung Love Bird beserta kandangnya, ayam jago, sepeda, kasur, sepatu, dan sebagainya. Ini yang membuat orang umum antusian belanja”, kata Budiyono kepada Koperasi Syariah 212 dihubungi Senin (2/4).
Untuk mendapatkan peluang mendapatkan hadiah, belanjanya minimum Rp 200 ribu.
Berawal dari Media Sosial
Gerai 212Mart Pasar Kemis didukung oleh 697 investor. Pendirian sempat tertunda karena perpindahan lokasi. Saat ini lokasi dianggap lebih strategis, terbukti dengan banyaknya investor bergabung setelah pindah lokasi.
Rerata anggota berinvestasi adalah Rp 3 jutaan. Terendah investasi di Rp 500 ribu, tertinggi di Rp 10 Juta. Memang, ada beberapa orang yang berinvestasi sampai Rp 10 Juta.
Budiyono mengisahkan, gerai 212 Mart pertama di Kabupaten Tangerang ini didirikan dari inisiatif beberapa orang, terinspirasi konten Koperasi Syariah 212 dan 212Mart di media sosial. “Proses gerilya sejak 27 Agustus 2017, saya bersama seorang teman kenal di Facebook, tadinya tidak saling mengenal. Awal September kami sebar tautan, ada yang masuk dari dari Kalimantan, Minahasa, yang dari Tangerang malah tidak ada”, kata Budiyono mengisahkan.
Ketika akhirnya ada juga yang masuk dari Tangerang, tepatnya Rajeg dan Kotabumi, terus merambat sampai Pasar Kemis. Ternyata, pertumbuhan peminatnya lebih cepat di Pasar Kemis. Oleh karena itu, pihaknya pun memutuskan untuk menyeriusi Pasar Kemis. Dari Pasar Kemis saja, menurutnya di awal, bergabung jamaah Masjid di berbagai perumahan smapai 350 orang. Setidaknya ada tiga perumahan, Persada 1, 2, dan 3 di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Tentu saja, pihaknya juga mendekati pengurus lingkungan seperti RT dan RW, selain DKM Masjid. Dari pendekatan ini, mulailah jadwal sosialisasi berkali-kali di tiap RT maupun RW. Seringnya malam hari, sehingga Budiyono dan kawan-kawan seringkali harus pulang sampai jam satu pagi.
Ke depan pihaknya akan mengembangkan pendirian gerai 212Mart di Kotabumi, Rajeg, Sepatan, Kampung melayu, dan Perumnas. Menurutnya, di sana sudah ada komunitas bayangan.