Palembang pun Miliki Tiga Gerai 212 Sekaligus

Dengan ghirah ekonomi yang tinggi, 212 Mart di Palembang sukses di dirikan. Tahun 2018 ini akan hadir lagi 33 gerai 212 Mart.

Pertama di Palembang, tiga gerai 212 Mart serempak diresmikan pada Sabtu, 23 Desember 2017. Yaitu, 212 Mart Veteran Palembang, 212 Mart Talang Kelapa Palembang, dan 212 Mart Muhajirin Palembang. Sebelumnya, ketiga gerai berbasis islami ini telah menggelar shop opening pada Sabtu, 4 November 2017.

“Alhamdulillah tiga gerai 212 Mart di Palembang telah grand opening (GO) pada 23 Desember 2017, sedangkan shop opening pada 4 November 2017,” kata Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Palembang Sumsel, Kgs. Herry Husni kepada Koperasi Syariah 212.

Herry mengisahkan, perjuangan mendirikan 212 Mart di Palembang sangat panjang. Awalnya pada 7 Januari 2017 bersilaturahmi menyatukan niat untuk membangkitkan gerakan ekonomi umat di Palembang dengan mendirikan 212 Mart. Lewat pertemuan itu, kemudian pada bulan Maret 2017 dibentuklah Komunitas Koperasi Syariah 212 Palembang.

“April, Mei, dan Juni itu sangat sepi peminat, karena informasi tentang Koperasi Syariah 212 ini belum sampai ke Sumatera, kita jauh dari pusat,” kata Herry.

Sosialisasi pun terus dilakukan dengan semangat juang. Setelah bulan September, sebut Herry, banyak umat Muslim berbagai kalangan, mereka siap mendukung untuk terlaksananya 212 Mart ini. Mereka berkomitmen berjuang untuk ekonomi umat.

”Alhamdulilah komunitas coba untuk sosialisasi terus mencapai sampai 33 kelompok gerai saat ini. Komitmen 33 gerai itu, yang baru dibuka 3 gerai 212 Mart. Insha Allah 2018 ini akan menyusul beruntun GO 212 Mart di Palembang,” ungkap Herry.

Lebih lanjut Herry menjelaskan, kenapa pihaknya membuat sosialisasi dulu kelompok-kelompok gerai 212 Mart itu. Ini menurutnya, karena  jauh dari distribution center-nya, mengingat Hydro belum masuk ke Palembang.

Karena itulah, dibuat kelompok-kelompok terlebih dulu, supaya bagaimana mini market umat ini memiliki distributornya dulu. Jadi pihaknya merangkul  beberapa kelompok-kelompok majelis dan komunitas lainnya untuk membangkitkan ekonomi umat ini.

”Kyai , ustad, dan umat Muslim di Palembang semua mendukung. Mereka sekarang sudah mulai mendakwah setiap jumat itu membahas masalah ekonomi. Nah, saat ini semakin membooming gerakan ekonomi umat di bumi Sriwijaya. Alhamdulilah,”  kata Herry.

Kembali Herry menjelaskan, ketiga gerai 212 Mart tersebut letaknya berdasarkan kecamatan. Memang pihaknya mengarahkan setiap kelompok itu mendirikan gerai 212 Mart di perkecamatan, begitu pula dengan anggotanya dari wilayah tersebut.

Alasannya, menurut Herry, karena anggota inilah pembeda 212 Mart dengan mini market lain. Yakni pertama, jelas dia lagi, sistemnya adalah saham bersama. Kedua, anggota itu adalah yang menjadi anggota tetap. Sehingga kalau domisilinya jauh, apakah mungkin mereka mau belanja ke mini market miliknya sendiri.

Itulah yang menjadi pertimbangan pengurus di dirikannya 212 Mart perkecamatan dengan anggotanya adalah masyarakat wilayah tersebut. Dengan harapan supaya berkepanjangan suksesnya usaha mini market berbasis islami ini.

”Kadang-kadang kan umat ini hanya emosi dan gengsi. Pertama emosinya karena orasi-orasi dakwah berjuang ekonomi. Gengsinya, pokoknya harga mahal pun kami beli, jauh pun kami datangi. Tapi apakah itu akan bertahan lama? Biasanya kan hanya sesaat yang namanya gengsi dan emosi itu?. Makanya 212 Mart, kita dirikan di perkecamatan dengan anggotanya dari wilayah itu juga,”  tegas Herry

Untuk membangun komitmen agar jamaah tetap belanja di gerai miliknya sendiri. Pihaknya akan menggelar majelis pengajian dilantai dua gerai 212 Mart, Kemudian, lanjut dia, anggota itu membuat surat pernyataan komitmen untuk menyatakan pada dirinya.

Selain itu, sosialisasi dari para ustad tentang ekonomi umat akan terus digencarkan. ”Kami juga mengupayakan setiap bulan ada acara akbar. November dan Desember lalu, acara akbar telah digelar,” jelas Herry.

Jumlah Anggota
Herry menjelaskan, jumlah anggotanya rata-rata di atas 100 orang dengan sistem modal berbeda di setiap gerai. 212 Mart Veteran, investasi dipukul rata sebesar 10 juta peranggota. Sedangkan 212 Mart Muhajirin dengan investasi Rp 3,5 juta perorang, dan 212 Mart Talang Kelapa yaitu dengan sitem sertifikat perlembar Rp 3,5 juta. Maksimal investasi dua lembar jadi Rp 7 juta.

”Kami coba terapkan yang model-model seperti itu. Nah, nanti kami akan coba juga investasi yang Rp 500 ribu sampai Rp 20 juta,” ujarnya.

Herry menegaskan, ghirah ekonomi umat Muslim Palembang sangat tinggi. Terbukti sejak September, Oktober, November, dan Desember, umat Muslim di Palembang sibuk membangun kelompok-kelompoknya. Mereka semua mengadakan pertemuan untuk mengangkat pengurus dan melegalkannya.

”Dinas Koperasi Kota maupun provinsi sangat kaget melihat pergerakan kebangkitan ekonomi umat Muslim Palembang sangat dahsyat,” ujarnya.

Selain itu, jelas Herry lagi, pihaknya juga mencoba membangun koperasi-koperasi yang mati suri. Juga menghilangkan image bagaimana yang selama ini koperasi itu anggapannya adalah simpan pinjam yang identik dengan riba.

Maka itu, kata dia, pihaknya menyosialisasikan kepada koperasi-koperasi yang mati suri untuk membangun supaya image itu dihilangkan. Kemudian, bagaimana kita berusaha atau berbisnis bersyariah. Jadi kata Herry, walaupun koperasi konvensional, pihaknya mengajurkan untuk melakukan bisnis berprinsip syariah. Jadi, bisnisnya betul-betul milik anggota.

Payung Hukum
Dalam pengembangan 212 Mart tentu payung hukum menjadi pondasi terkuat. Dan jelas Herry, pihaknya juga menggunakan koperasi yang tertata dalam tingkatan kota/kabupaten, dan provinsi. Untuk tingkat kota, namanya Koperasi Warmat Veteran Utama. Dan yang Talang Kelapa itu adalah Koperasi Mart Tapa. Sedangkan di tingkat provinsi namanya adalah Koperasi Komunitas Syariah Sumsel.

Herry berharap, umat Muslim semakin sadar betapa pentingnya pasar atau ekonomi itu. Sebagaimana Rasulullah juga menganjurkan untuk berdagang. Kemudian untuk membangun umat yang kuat juga harus menguasai pasar. ”Salah satunya, kita mendirikan mini mart 212 ini menjadikan pasar,” kata Herry.

Dalam pengembangan, sebut dia, umat Muslim atau anggota yang memiliki produk Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa memasarkan produk mereka di gerai 212 Mart ini.

Secara nasional. Herry juga berharap, kedepannya tingkat nasional akan memperhatikan daerah-daerah bagaimana menyatukan PO, Menurutnya, bagaimana 212 Mart ini menjadi  menjadi satu badan lembaga yang sangat besar dengan penjualan yang menjadi satu dibawah pengawasan KS 212 Pusat.

”Seperti yang dibicarakan oleh Ketum KS 212 Pusat, bahwa insha Allah kedepan kita akan ketemu di distribution center pusatnya,” kata dia.

Kembali Herry menegaskan, bahwa tahun 2018 ini kemungkinan akan ada berdiri kurang lebih 30 gerai 212 Mart di Palembang. Mengingat targetnya 33 gerai dan semuanya sudah terbentuk kelompok-kelompok.

”Pada 2017, yang sudah diresmikan tiga gerai. Insha Allah tahun 2018, 30 gerai akan diresmikan,” ujarnya.

Menurutnya,  semua anggotanya berangkat dari ghirah Aksi 212 Bela Islam pada 2 Desember 2016 lalu. ”Para alumni dan juga ada beberapa yang mengaku mereka tidak ikut dalam aksi 212, tapi melihat positifnya dari aksi itu, mereka pun ikut berjuangnya di bidang ekonomi,” pungkas Herry.

Terkait