Awalnya Sulit, 212 Mart Kuningan Akhirnya Diresmikan

Semangat kebangkitan umat meningkat, karena umat sadar, sudah saatnya berdiri di atas kakinya sendiri.

Aksi Bela Islam atau Aksi 212  begitu mengelora hingga jutaan umat Islam pelosok nusantara berlabuh doa memohon keadilan Allah SWT di Monumen Nasional (Monas) pada 2 Desember 2016 lalu.

Aksi ini pun mengobarkan semangat jiwa  menjadi sebuah gerakan untuk kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia.  Hingga Koperasi Syariah 212 (KS 212) pun terbentuk, dan kemudian unit usaha ritel yakni 212 Mart terlahir puluhan gerai di seluruh Indonesia.

Kuningan, Jawa Barat pun mengambil peran dalam upaya membangkitkan ekonomi umat Muslim. Ini dibuktikan, pada 2 Desember 2017 berbarengan dengan Reuni Aksi 212 di Monas.  Komunitas KS 212 Kuningan yang digawangi oleh Dicky Kurniawan meresmikan gerai 212 Mart Kuningan, tepatnya di Jalan. Ir.H Juanda, Komplek Ruko No 4 Purwawinangun, Kuningan, Jawa Barat.

“Alhamdulilah berkat ridha Allah SWT, kami diberikan kemudahan mendirikan 212 Mart Kuningan pada 2 Desember 2017,” kata Dicky kepada Koperasi Syariah 212, dihubungi Rabu (6/12) malam.

Dicky mengaku awalnya sulit memperkenalkan 212 Mart di kalangan umat Muslim di Kuningan mengingat sebagian dari mereka tidak begitu familiar dengan angka tersebut.

Namun, Dicky bersyukur setelah tim pengurus komunitas KS 212 Kuningan terus menyosialisasikan tentang pentingnya berjamaah untuk kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia., lambat laun ghirah umat mulai meningkat.  “Apalagi tujuan didirkan 212 Mart ini kan untuk mensejahterakan perekonomian umat Islam di Kuningan, khususnya dan Indonesia pada umumnya. Karana sudah saatnya umat berdiri diatas kakinya sendiri,” kata Dicky, Ketua Komunitas Syariah 212 Kuningan.

Dijelaskan dia, 212 Mart Kuningan ini berada di bawah payung hukum Koperasi Syariah Komunitas Kuningan (KSKK). Kini, anggotanya mencapai 203 orang. Adapun dana ivestasi setiap anggota yakni kisaran Rp 500 ribu hingga Rp 10 Juta.  Dana yang terkumpul hingga 212 Mart Kuningan tipe B berdiri sebesar Rp  309.082.212.

Sedangkan omzet yang diraih saat  GO (grand opening) pada 2 Desember 2017 mencapai Rp  7.976. 000. Pada 3 Desember Rp  5.825.000,  4 Desember Rp 3.505.000, dan 5 Desember mencapai Rp 3.200.000.

“Kami targetkan omzet Rp 5 juta perharinya. Mohon doanya agar stabilitas omzet perharinya dapat terjaga dengan komitmen jamaah belanja di toko miliknya ini,” tukas Dicky.

Dicky terus menghimbau agar jamaah memegang komitmen belanja di 212 Mart Kuningan sebagai toko milik bersama ini. Pihaknya juga terus mensosialisasi mengajak warga sekitarnya untuk bergabung sebagai anggota KSKK maupun menjadi investor 212 Mart Kuningan.

Menurut Dicky, jika jamaah banyak itu sudah  menjadi awal modal untuk kita sebagai member 212 Mart Kuningan dalam upaya membangkitkan ekonomi umat. Karena secara otomatis anggota atau jamaah akan belanja di toko miliknya ini tanpa harus melirik toko sebelah lagi.

Pengembangan komunitas pun disampaikan Dicky sudah meluas diantaranya Komunitas 212 Kuningan, 212 Kecamatan Darma, 212 Kecamatan Kadugede, 212 Kecamatan Kuningan Timur, 212 Kecamatan Ciawi Gebang, dan 212 region (Kecamatan Cilimus, Jalaksana, Pancalang, dan lainnya). ”InshaAllah, 212 Mart bisa tumbuh di setiap sudut kota Kuningan,” katanya.

Menjual Produk UKM
Adapun dalam pengembangannya,  juga memfasilitasi produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk dipasarkan di 212 Mart Kuningan. Disebutkan Dicky, produk-produk UKM yang difasilitasinya itu sudah memiliki IPRT dari instansi terkait sehingga kualitasnya tidak diragukan.

Dengan didirikan 212 Mart Kuningan ini, dia  berharap umat dapat hidup sejahtera tidak hanya menjadi penonton tapi sebagai pelaku usaha. ”Harapan untuk skala. Semoga ekonomi nasional bisa dikuasai oleh  sa nasional, semoga ekonomi nasional bisa dikuasi  oleh umat Islam,” pungkas Dicky.

Terkait