212 Mart Rawa Kalong Optimis Tembus Omzet Bulanan Rp 400 Juta  

Dengan komitmen anggotanya untuk membesarkan 212 Mart Rawa Kalong, diyakini omzet bulanan bisa tembus di angka Rp 400 juta-Rp 500 juta.

Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Rawa Kalong, Iman Kukuh Santoso mengatakan, sebanyak 429 orang telah menjadi investor 212 Mart Rawa Kalong. Adapun investasinya di kisaran Rp 1 hingga 20 juta per orang.

“Alhamdulilah pengalangan dana mencapai Rp 846 juta (ketika pembukaan—red). InshaAllah, dana investor, amanah dari bapak-ibu setiap rupiahnya akan kami pertanggungjawabkan,” kata Iman dalam sambutannya pada peresmian 212 Mart Rawa Kalong, Tambun Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/11).

Mengingat lokasi 212 Mart Rawa Kalong ini beririsan dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Iman pun berharap jumlah anggota akan terus bertambah. Apalagi, 212 Mart Rawa Kalong ini sejatinya berada di bawah payung hukum Koperasi Syariah Sabahat Sejahtera Mandiri (KSSM). Dengan begitu, sifatnya nasional dengan anggota dari berbagai provinsi. Yakni ada anggota dari Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, Jakarta, Kalimantan, dan lainnya.

“Jadi luar biasa karena keanggotaan dari berbagai provinsi sehingga berketetapan koperasi ini bentuknya Nasional,” kata Iman,

Menurutnya, 212 Mart Rawa Kalong ini tipe C Plus, dengan sewa ruko Rp 75 juta pertahun. Di mana ruko ini adalah dibangun sendiri di atas lahan milik Iman. Namun jelas Iman, setelah bangunan ini jadi, lalu disewakan kepada pengurus KSSM untuk operasional 212 Mart Rawa Kalong.

“Bangunan ini milik saya,  tapi secara administrasi sewa. Kalau nggak sewa, saya khawatir nanti saya, istri dan anak saya suatu saat arogan. Jangan sampai terjadi, sehingga disewa pertahun Rp 75 juta,” katanya.

Iman berharap umat Islam Bekasi, dan bahkan di seluruh Indonesia yang jumlahnya 87 persen ini bisa bersatu secara berjamaah mendorong kebangkitan ekonomi umat  Muslim Indonesia. Mengingat gerakan ekonomi ini adalah berangkat dari aksi 212 berkumpulnya 7 juta umat Muslim di Monas.

Tentu, kata dia, gerakan ini harus menunjukkan energi positif yang diimbangi dengan transaksi umat Muslim untuk memajukan 212 Mart. Maka, Iman berharap agar semua umat Muslim yang telah menjadi anggota harus memegang komitmen untuk belanja di toko milik sendiri.

Iman menegaskan, bahwa 212 Mart Rawa Kalong ini milik umat,  dari umat, oleh umat, dan untuk umat. Maka itu semua umat harus bersatu secara berjamaah untuk membesarkan dan menyukseskan toko Islami miliknya ini, dengan tetap teguh berkomitmen, tidak belanja ke toko sebelah lagi.

”Mudah-mudahan cita-cita kami untuk berjihad dalam ekonomi mempersatukan umat yang berbeda-beda paham dan status bisa bersatu di 212 Mart Rawa Kalong ini. Diharapkan juga 212 Mart Rawa Kalong ini menjadi percontohan,” tegasnya.

Dalam pengembangan, selain produk-produk dari Hydro. 212 Mart Rawa Kalong ini juga memfasilitasi produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM) dari para anggota dan masyarakat sekitarnya. Tentu dengan syarat bahwa produk yang akan dipasarkan di gerai itu harus berkualitas dan higeinis.

Adapun target omzet yang ingin dicapai, Iman berucap bisa mengalahkan 212 Mart Gunung Putri yang bertengger di omzet Rp 220 juta pada saat Grand Opening (GO).

Dikatakan Iman, harapannya bisa mencapai di angka Rp 175 juta saat GO. Karena ini berlomba-lomba dalam kebaikan bisa memecahkan rekor. Namun demikian tegas dia, yang tidak boleh terlupakan adalah target belanja bulanannya.

”Kalau target GO kan sekedar rekor-rekoran saja. Bagi kami yang penting stabilitas bulanannya bisa tembus Rp 400 juta lebih. Kami optimis bisa tembus angka Rp 400 juta-Rp 500 juta,” kata Iman.

Apalagi kata dia, jumlah anggota mencapai 429 orang. Jka mereka komitmen belanja setiap bulannya Rp 1 juta perorang saja, maka angka Rp 400 juta perbulan dari komitmen internel terkantongi. Belum lagi open market dari pengunjung luar yang belanja diharapkan bisa tembus Rp 20 juta perharinya.

”Kita bisa lihat toko sebelah saja mereka nggak punya komunitas, omzetnya perhari Rp 20 juta. Nah, lokasi 212 Mart Rawa Kalong ini sangat strategis di pinggir jalan dikepung perumahan, kami pun optimis bisa tembus omzet dari pengunjung yang bukan anggota di angka Rp 20 juta perbulannya,” kata Iman.

Terkait