- October 16, 2017
- Posted by: Admin
- Category: Berita
Kejayaan ekonomi Islam, bisa jadi berawal dari Kota Wisata, Cibubur. Kurang sedikit saja dari Rp 100 juta omzet diraih pada hari pembukaan.
Tiap grand launching (GO) sebuah gerai 212Mart, beritanya dinanti-nanti. Tidak hanya lokasinya, tetapi yang seringkali menarik benyak perhatian adalah berapa omzet diraih. Rekor tertinggi terakhir dipegang oleh gerai 212 Mart Bojong Kulur , Kabupaten Bogor dengan omzet penjualan mencapai Rp 76 juta pada hari GO.
Sebelumnya rekor dipegang gerai 212 Mart Limus Pratama dengan omzet Rp60 juta per hari GO. Kini, rekor dipecahkan oleh gerai 212 Mart Kota Wisata, Cibubur, Jakarta Timur.
Menurut Ketua Komunitas Muslim Kota Wisata, Cibubur, Rofiq Soni, pencapaian penjualan saat GO Rp. 99.318.150, hampir mencapai Rp 100 Juta! “Alhamdhulillah, perjuangan umat Islam untuk membangkitkan kejayaan ekonomi Islam setapak demi setapak menuju keberhasilan. Berkat dukungan dari Koperasi Syariah 212 (KS 212), PT Hydro Perdana Retailindo, Pengurus dan Panitia Grand Opening , 212Mart Kota Wisata Cibubur berhasil memecahkan rekor dengan omset GO 212Mart tertinggi yaitu Rp 99.318.150”, kata Rofiq Soni dalam keterangan tertulisnya kepada Koperasi Syariah 212 (16/10).
Omzet ini pun, tambah Rofiq, dicapai dalam keadaan sistem Point of Sales (PoS) komputer kasir sempat offline, sehingga pencatatan transaksi ada yang dilakukan manual. Pun dengan pemindai barcode pada produk UMKM, sempat tidak bisa membaca, sehingga pencatatan juga ada yang dilakukan manual.
Rofiq pun berharap, omzet yang tinggi ini diikuti oleh omzet harian yang tinggi pula. Karena, memang omzet harianlah sejatinya yang menjadi darah bagi sebuah gerai 212 Mart.
Keberadaaan gerai 212 Mart di Kota Wisata juga diharapkan memberi nilai lebih bagi kawasan. “Doa kami, semoga 212Mart Kota Wisata menjadi destinasi wisata belanja yang menyenangkan bagi warga sehingga kami bisa mempertahankan dan meningkatkan prestasi ini”, kata Rofiq menambahkan.
Gerai 212 Mart Kota Wisata diresmikan oleh Sekretaris Umum KS212, Agus Siswanto pada Sabtu (14/10). “Alhamdulilah 212 Mart Kota Wisata ini gerai ke-29. Ahad besok akan diluncurkan gerai ke-30 di Jatiwarna, Pondok Melati. Insyallah target 50 gerai bisa tercapai,” ungkap Agus.
Agus optimistis target itu akan terwujud, karena antrian komunitas yang ingin mendirikan 212 Mart sangat banyak. Bahkan, kata dia, pekan depan saja ada tiga gerai 212 Mart yang akan diresmikan.
212Mart adalah jaringan ritel berbasis masyarakat. Berbeda dengan jaringan ritel mainstream, “Si Merah dan Si Biru”, kepemilikan sebuah gerai 212 Mart tidaklah monopolistik, melainkan berjamaah. Tidak ada saham dominan, kepemilikan saham dibatas minimum oleh 100 orang. Hal ini, agar masyarakat, khususnya Muslim bisa berdaya, memiliki toko modernnya sendiri yang bersaing dengan jaringan ritel mainstream milik segelintir orang.
Pemberdayaan Muslim ini pernting karena sulit dipungkiri, sebagian besar konsumen di jaringan ritel “Si Merah dan Si Biru” adalah Muslim. Namun, Muslim tidak mendapat apa-apa dari pembelanjaan yang dilakukannya terus menerus. Dengan 212 Mart, semakin banyak Muslim pemilik 212 Mart belanja di toko miliknya sendiri itu, semakin banyak sisa hasil usaha atau deviden didapatkan.
Dikembangkan berbasis komunitas, hanya dalam lima bulan, telah didirikan 30 gerai 212 Mart di seluruh Indonesia. Dan, terus saja orang-orang mengantri untuk membeli saham sebuah gerai 212 Mart yang biasanya dilego antara Rp 1 Juta hingga Rp 20 Juta. Baca juga: 9 Langkah Mendirikan 212 Mart