Ustad Zaitun: 212 Mart Lokomotif Kebangkitan dan Kejayaan Umat Muslim

Salah satu kebahagiaan seorang Muslim  adalah ketika dia ikut berjuang membangkitkan ekonomi umat.

Wakil Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), Ustad Zaitun Rasmin mengucap syukur atas peresmian 212 Mart Cipayung.

“212 Mart Cipayung ini, satu usaha dari umat yang sangat kita damba-dambakan dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi umat Muslim di Indonesia,” kata Ustad Zaitun dalam tausyiahnya pada peresmian 212 Mart Cipayung, di Jl. Mabes AL N0.3, Cipayung-Cilangkap, Jakarta Timar, pada Sabtu (7/10).

Menurutnya, kesadaran gerakan ekonomi umat ini bangkit di Indonesia sejak akhir tahun 2016 lalu. Bukan saja kesadaran dalam amar ma’ruf nahi munkar, dalam hal berpolitik pula. Tapi juga kesadaran bangkit dari sisi ekonomi.  Lantaran kata Ustad Zaitun, masalah ekonomi ini penting tidak bisa dilepaskan dari kehidupan umat.

Jadi, menurutnya, bagaimana pun kita rajin beribadah, melakukan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, dan memperhatikan masalah politik, tapi kalau ekonomi kita tidak diurus. Maka, kata dia, umat Muslim akan tetap lemah.

Karena menurutnya, semua sudah menyadari kenyataannya umat yang mayoritas di negeri ini seolah-olah tidak berdaya, terutama di bidang ekonomi. Buktinya, tanah-tanah strategis di Jakarta sudah dikuasi oleh pengusaha-pengusaha yang bukan umat Muslim.

Bahkan, lanjut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri pernah mengatakan, bahwa puluhan hektare tanah kita itu dikuasi oleh segelintir orang. Maka Presiden berusaha untuk mengambil lahan tersebut, dan kini sudah 12 hektare tanah yang ditarik negara. Diharapkan, tanah tersebut dibagikan kepada masyarakat untuk memperdayakan sekaligus agar bisa dimaksimalkan pemanfaatannya.

Kuatnya Politik Uang
Ketidakberdayaan lainnya yang bukan rahasia lagi, kata Ustad Zaitun, adalah masalah politik yang pengaruh uangnya begitu kuat. Bahkan sejak reformasi kekuatan politik uang itu miris sekali karena biaya berpolitik itu menjadi sangat tinggi. Seperti halnya bagaimana cara memenangkan bupati, walikota, gubernur, bahkan kepala desa, dibutuhkan dana besar untuk setiap kursi pendukungnya.

Mengingat besarnya dana politik, maka kata dia, yang bisa masuk ke gelanggang itu adalah mereka yang punya uang atau tidak punya pun tapi ada sponsor maka bisa melenggang dengan aman.

“Tapi, tentu saja sponsor tidak mau gratis. Istilahnya, tidak ada makan siang gratis. Ketika yang disponsorin itu menang, maka sudah diperhitungkan berapa proyek dan perizinan yang harus didapat, mau benar atau tidak. Inilah kondisi kita, dan bukan rahasia lagi,” tukasnya.

Ustad Zaitun mengatakan bahwa kondisi itu bukan sesuatu yang baru terjadi di negeri ini, tapi dengan dirinya berbicara ini untuk  mengingatkan bahwa masalah ekonomi sangatlah penting dalam kehidupan umat. Karena kondisi itulah yang membuat umat seolah-olah tidak berdaya.

Kini, menurutnya, kesadaran umat dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi umat telah bangkit. ”Memang kita tidak bisa mengkhayal dan bermimpi tiba-tiba besok ekonomi umat kuat, ada konglomerat Muslim muncul. Tidak mesti muluk-muluk seperti itu, tapi membangun kesadaran kebangkitan umat ini adalah kekuatan luar biasa,” tegasnya.

Untuk itulah, Ustad Zaitun menghimbau agar umat Muslim berkomitmen membangun ekonomi umat, bisa dimulai dengan hal-hal kecil dulu di sekeliling kita. Seperti halnya, kata dia, adalah membentuk usaha ritel umat.

Salut dengan Ibu-Ibu
”Saya menyambut baik upaya ibu Hamidah dan ibu-ibu lainnya dalam membangkitkan ekonomi umat dengan mendirikan 212 Mart Cipayung ini,” kata Ustad Zaitun.

Ustad Zaitun mengaku merasa iri dengan perjuangan para ibu-ibu yang tidak mengenal lelah meskipun tanggungjawab di rumahnya berlimpah. Tapi mereka tak mengenal waktu selalu ikhlas melangkah dengan ridho Allah SWT mewujudkan berdirinya 212 Mart.

“212 Mart Cipayung ini harus kita hidupkan, dan mudah-mudahan ibu-bu yang hadir di sini bukan saja menjadi pelanggan toko ini tapi juga menjadi agen untuk mengajak keluarga, tetangga, dan kenalan lainnya belanja di 212 Mart ini,” ujarnya.

Namun demikian, tambah Ustad Zaitun, tentu saja tidak harus semuanya belanja di toko 212 Mart ini, karena pada prinsipnya sejak Aksi Bela Islam telah digaungkan bagaimana belanja di toko-toko atau warung tetangga milik Muslimin dan Muslimat, yang harus sama-sama kita hidupkan.

Ustad Zaitun berharap 212 Mart juga bisa memperkuat keberadaan warung-warung di sekitarnya. Semisal, kata dia, ibu-ibu kalau belanjanya sedikit bisa ke warung tetangga saja. Tapi warung tersebut belanja produk-produknya  di toko 212 Mart dengan harga diskon sehingga mereka bisa menjualnya juga dengan harga murah.

”Insyaallah 212 Mart bisa bersaing dengan toko-toko yang telah ada sebelumnya. Tapi, andaikan mendapati sedikit lebih mahal seharusnya tidak menjadi kendala, seratus, dua ratus dan lima ratus rupiah selisih harga itu tidak menjadi halangan karena ini adalah perjuangan,” tegas Ustad Zaitun.

Karena menurut Ketua Umum  Wardah Islamiyah ini, salah satu  kebahagian seorang Muslim yang benar adalah ketika dia ikut berjuang. Kebahagian itu bukan saja banyaknya harta yang kita miliki, bukan saja keluarga harmonis karena kita mendapatkan cinta dari keluarga. Tetapi termasuk diantara kebahagian adalah ikut berjuang untuk kebangkitan umat Muslim. Dan salah satunya perjuangan yang penting adalah melalui ekonomi umat ini.

Mengawali Hijrah
Apalagi, menurutnya, bulan Oktober 2017 ini awal tahun baru Hijriah. Di mana tahun baru Islam ini mengingatkan kita akan peristiwa hijrahnya Rasulullah bersama sahabat-sabahatnya memiliki semangat juang dan berkorban yang tinggi.

”Mari kita awali tahun baru Hijriah ini dengan semangat kita memajukan 212 Mart, dan warung-warung tetangga,” katanya.

Dirinya juga berharap agar setiap Muslim memiliki bisnis usaha yang bisa dibimbing oleh Koperasi Syariah 212 Pusat. ”Alhamdulilah KS 212 Pusat, sekarang sudah mulai membesar dengan anggota mungking kurang lebih 20 ribu orang,” ujarnya.

Kedua. lanjut dia, dalam peristiwa hijrah Rasulullah. Rasulullah membangun masjid, membangun persaudaraan, dan membangun pasar di Madinah. Membangun pasar tersebut, kata Ustad Zaitun, menunjukkan contoh terbaik daripada Baginda Rasulullah dalam bidang ekonomi, keuangan dan perdagangan yang tentu saja diharapkan benar-benar memperkuat umat.

Sebab tegas Ustad Zaitun, Rasulullah bersabda :” Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”. Dan perjuangan umat itu dibarengi dengan harta yang sangat besar nilainya di sisi Allah SWT. Karena itu pada kesempatan ini,  kembali kuatkan tekad perjuangan dengan pengorbanan yang iklas tanpa pamrih. Insyaallah Allah SWT akan melimpahkan keberkahan dunia akherat dalam memperjuangkan kebangkitan ekonomi umat ini.

Semisal, kata Ustad Zaitun, lokasi 212 Mart Cipayung ini agak jauh dari rumah, sebaiknya jangan menjadi halangan dengan mengorbankan waktu untuk menghidupkan usaha umat ini. Karena ini adalah kebahagian umat Muslim dalam upaya memajukan 212 Mart.

Pada kesempatan ini, Ustad Zaitun juga mengingatkan bahwa Koperasi Syariah 212 adalah koperasi yang dilahirkan oleh umat Islam setelah Aksi Bela Islam 212. Makanya, kata dia, nama KS 212 sangat melekat karena arena selain, umat mendapatkan semangat persatuan, ada semangat berekonomi lahirnya KS 212.

Dirinya menegaskan, bahwa dari sekian banyak jamaah yang belanja di 212 Mart, itu artinya mereka  memperkuat gerakan ekonomi umat Muslim Indonesia. ”Diharapkan 212 Mart ini bisa menjadi lokomotif untuk kebangkitan dan kejayaan umat Muslim di negeri ini,” pungkas Ustad Zaitun.

Terkait