Omzet 212 Mart Limus Melebihi Target

Alhamdulillah atas ridho Allah SWT, omzet 212 Mart Limus Pratama di kisaran Rp 9 juta-Rp 10 juta perharinya.

Saat Grand Opening (GO), 212 Mart Limus Pratama menembus omzet Rp 62 juta, tepatnya pada  Minggu, 7 Juli 2017 lalu.

212 Mart Limus Pratama ini berada di bawah payung hukum Koperasi Syariah Amanah Umat Limus  dengan Ketuanya Tita Meitia. Tita mengakui meskipun ada tantangan riak-riak kecil, tapi pengurus tanpa pamrih dengan ikhlas terus berjuang untuk mengembangkan 212 Mart Limus ini.

“Alhamdulillah atas ridho Allah SWT, omzet juga fluktuatif di kisaran Rp 9 – 10 juta perharinya, target kami memang Rp 7 juta perhari,” kata Tita Meitia kepada Koperasi Syariah 212, dihubungi Jumat (15/9).

Kini, disampaikan Tita, jumlah anggotanya telah mencapai 300 orang lebih. Saat peresmian 212 Mart Limus, jumlah anggotanya sebanyak 250 orang dengan dana penyertaan kisaran Rp 1 –  20 juta. Namun, kata Tita, kini dengan Rp 500.000 bisa berinvestasi. Tujuannya, untuk menjaring anggota lebih banyak dalam upaya mengembangkan 212 Mart Limus ini.

Tita merasa bersyukur, konsumen 212 Mart tidak hanya anggota koperasi, juga banyak kalangan lain. Seperti, kata Tuti, para pedagang Sop Buah dan Cendol di wilayah Limus yang kerap belanja gula putih dengan jumlah banyak di toko 212 Mart Limus.

”Alhamdulilah 212 Mart banyak pelanggannya. Pedagang itu rutin belanja di 212 Mart Limus. Akhirnya, kami ajak untuk gabung jadi anggota dengan cukup berinvestasi Rp 500.000,” ujar Tita.

Sehingga, kata Tita, diharapkan dengan masuknya para pedagang tersebut menjadi anggota koperasi secara otomatis memberikan nilai tambah bagi mereka yakni bisa belanja di toko berbasis Islam miliknya sendiri dengan harga terjangkau. Diharapkan pula, kata dia, yakni pedagang itu bisa menyosialisasikan kepada suadara, teman atau tetangganya untuk belanja di 212 Mart Limus dan bahkan bergabung menjadi anggota.

Dengan menjadi anggota, mereka akan mendapatkan keuntungan dunia akhirat yang tidak dimiliki oleh gerai lain. Prinsip yang ditegakkan pun sesuai dengan ajaran Islam, yakni berjamaah, amanah, dan izzah.

Tita berharap ke depan 212 Mart tidak hanya melayani produk-produk di toko saja, tapi bisa menjadi penyuplai bagi warung-warung kecil yang ada di sekitar Limus Pratama. ”Bisa mendistribusikan produk-produk UKM ke warung-warung Muslim di Limus. Ya seperti beras dan telur dengan harga terjangkau,” ujarnya.

Dirinya mengatakan, bahwa beras Sadaqah dipasarkan di gerainya sangat laris, hingga kehabisan stok. Ke depan akan diupayakan kerjasama dengan petani, membeli padi atau berasnya kemudian akan dikemas sederhana tapi kuliatas berasnya bagus. Ini upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.

Dalam pengembangannya, jelas Tita lagi, selalu akan memfasilitasi produk-produk UKM untuk dipasarkan di gerai 212 Mart Limus Pratama. Adapun salah satu terobosan yang dilakukan pengurus 212 Mart Limus Pratama adalah dengan membuka lapak saat Idul Adha pada 1 September 2017 lalu. Sepanjang lokasi menuju masjid yang ada di wilayah Limus, lapak-lapak itu dibuka.

”Usai shalat Jumat, lapak dibuka. Alhamdulillah banyak pembelinya dan produk yang dipasarkan adalah gula, minyak goreng, dan lainnya. Semua produk UKM, bukan dari Hydro (PT Hydro Perdana Retailindo, Distribution Center—red). Jadi tidak ambil produk yang dipasarkan di gerai,” jelas Tita.

Pada peringatan 1 Muharram atau Tahun Baru Islam 1439 Hijriah yang akan jatuh pada 21 September 2017, pihaknya juga akan kembali membuka lapak sebagai upaya mendorong kebangkitan ekonomi umat Muslim di Indonesia. Produk yang akan dipasarkan adalah produk UKM.

”Pada 1 Muharram, kami akan mengadakan promo produk UKM dengan harga murah. Produk-produk itu, kami beli dulu dengan memakai dana cadangan dalam upaya mengembangan dan kebangkitan ekonomi umat. Hasil dari penjualan akan dimasukan kembali berikut modal yang digunakan,” jelasnya.

Namun demikian, Tita mengaku kadang binggung karena masih saja konsumen membanding-bandingkan harga yang cuma beda sedikit dengan toko lain. ”Selisih harga Rp 500, saja kadang membandingkan. Padahal selisih itu tidak membuat kita kaya atau miskin, kita mencari pahala dari Allah SWT. Ini memang tantangan kita ya,” ungkapnya.

Tita berharap Dewan Keluarga Masjid (DKM) yang ada di wilayah Limus Pratama akan terus membantu mensosialisasikan kepada masyarakat agar belanja di 212 Mart.

Apalagi sangatlah jelas tertuang dalam visi misi Koperasi Syariah Amanah Ummat Limus. Yakni, jelas Tita, pertama, memadukan program DKM, Majelis Ta’lim, Remaja Masjid , RT/RT kelurahan limus nunggal dalam membangun kebersamaan.

Kedua, mengajak umat Islam untuk beriinvestasi secara berjamaah dalam menggalang kekuatan ekonomi yang mandiri. Ketiga, membangun pusat perbelanjaan keluarga Muslim yang mudah dijangkau, harga terjangkau dan fasilitas lengkap dengan pelayanan prima.

Adapun keempat adalah mengembangkan usaha produktif Muslim melalui UMKM yang mengutamakan kualitas, dan kelima yaitu menjadi alternatif usaha umat yang dikelola dengan amanah dan menguntungkan.

Tita berharap pengembangan 212 Mart Limus ke depannya lebih besar sehingga bisa memfasilitasi banyak pelaku UKM memasarkan produknya. “Lebih representatif, omzetnya juga tinggi,” pungkasnya.

Terkait