- September 13, 2017
- Posted by: KS Admin
- Category: Blog
Investasi di 212 Mart berarti sudah berjamaah dan izzah menuju kebangkitan umat Islam. Bukan saja di dunia, tapi insyallah membawa kebahagian di akherat kelak.
Dalam tausyiahnya, Ustad Abi Rosyad menegaskan, bahwa Aksi 212 pada 2 Desember 2016 lalu di Monas menjadi awal gerakan ekonomi umat Muslim di Indonesia.
”Saya perhatikan 212 itu, coba kita hitung 2+1+2 = 5. Ini artinya Rukun Islam, kita pegang ini sebagai komitmen membangkitkan ekonomi umat di Indonesia,” kata Ustad Abi, saat pembukaan 212 Mart Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/9).
Ustad Abi menyampaikan, Rasulullah bersabda, umat Muslim harus terus bersilaturahmi dan berkasih sayang. Seperti halnya, kata dia, pada peresmian 212 Mart Beji ini adalah bentuk silaturahmi jamaah yang memiliki semangat dan tujuan yang sama untuk membangkitkan ekonomi umat. ”Niscaya malaikat-malaikat Allah SWT penghuni langit akan merahmati kita semua,” ujarnya.
Ustad Abi berkisah, saat Aksi 212, dirinya berada di baris depan. Dari pandangan matanya, sangat dahsyat bukan saja umat Islam yang bergetar tetapi langit dan bumi ikut bergetar. Inilah kebangkitan umat Islam di Indonesia.
Jadi menurutnya, sangat wajar melalui wasillah orang-orang yang dipilih Allah SWT dalam kebangkitan ekonomi umat, semua pengurusnya tercantum dalam bingkai 212. ”Pengurus 212 adalah hamba-hamba yang dipilih oleh Allah SWT untuk mengembangkan perekonomian Islam di Indonesia. Allahu Akbar,” kata Ustad Rosyad menegaskan.
Menurutnya, ini memang sudah saatnya umat Islam bangkit. Karena ini sudah akhir zaman, kalau kita tidak memulainya sekarang, kapan umat Islam akan bangkit dalam segala aspek kehidupan.
Ustad Abi pun mengutip hadits Rasulullah: Qoolan Nabiyu Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Kun ‘aliman, au muta’alliman, au mustami’an, au muhibban. Walam takun khomisan, fatahlik. “Nabi Saw bersabda: Jadilah engkau orang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).
”Menurut saya, 212 Mart ini adalah investasi dunia akherat. Orang-orang yang punya uang cukup tidak ada alasan untuk tidak mendukung kebangkitan ekonomi umat Islam dari mulai investasi di 212 Mart,” tegasnya.
Namun, kata Ustad Abi, jika umat belum bisa jadi investor, maka bisa bersama-sama mengembangkan pemasaran 212 Mart. Dengan cara, mendata keluarga atau rumah-rumah terkait kebutuhan pokok sehari-hari apa saja.
”Kita jemput bola, nanti 212 Mart Beji yang antar barangnya, atau via sms. Atau 212 Mart Beji bikin aplikasi, ketika ada orang butuh bisa pesan lewat aplikasi, lalu anterkan barangnya. Ada silaturahmi, ada rahmat Allah SWT. InsyaAllah,” tegas Ustad Abi.
Apalagi, lanjut dia, umat Islam kita itu bukan saja 7 juta yang ketika menyatu di Monas saat aksi 212. Kalau tadi, disampaikan bahwa yang sudah menjadi anggota Koperasi Syariah 212 Pusat adalah 18 ribu orang. Itu baru berapa persen dari 7 juta umat Islam yang berjamaah di Monas.
Untuk wujudkan kebangkitan ekonomi umat, kita harus terus bergerak menyosiliasikan 212 Mart agar terus berjamaah mengembangkannya. Jika umat Islam berkomitmen untuk mengembangkan, Allah SWT akan memberikan barokah. Karena 212 Mart ini dari umat, oleh umat, dan untuk umat.
Maka, kata Ustad Abi, umat Islam harus kuatkan iman. Jikalau semua pengurus dan anggotanya beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Maka, Allah SWT akan menurunkan keberkahan dari atas langit. ”Tentunya, 212 Mart akan menjadi besar, dan bertambah terus yang diresmikan. InsyaAllah, amin,” katanya.
Terpenting lagi, kata Ustad Abi, 212 Mart juga harus memfasilitasi produk-produk UKM para anggotanya atau masyarakat sekitarnya. Misalnya, ada anggota yang bisa bikin minyak goreng, maka produknya bisa dipasarkan di sini. Sehingga diharapkan kedepan, yang dipasarkan 212 Mart adalah produk-produk pengusaha Muslim.
”Pak Lurah Beji. tadi sampaikan produk-produk UKM Depok bisa dijadikan oleh-oleh, dan belinya di 212 Mart Beji. Subhanaallah, pak Lurah sudah arahkan ada sentralisasi kegiatan di 212 Mart. Kalau sudah terjadi seperti itu, baru tujuan ekonomi syariah akan tercapai,” paparnya.
Karena sebagai umat Muslim, lanjut dia, tidak boleh keluar dari rel prinsip-prinsip syariah dalam menjalani semua aspek kehidupan. Umat Islam harus memelihara iman Islam dan jiwa. Jika kita tidak bisa menjadi investor, berbelanja, atau membantu memasarkan produknya. Maka yang terpenting dilakukan adalah mendoakan 212 Mart berkembang pesat, bukan malah kemudian menghujat.
Nabi bersabda, lanjut dia, mereka yang menghujat itu tergolong orang yang celaka. Tapi ketika bisnis itu sukses, menyesal tidak ikut berpartisipasi. Umat Muslim harus tetap berkomitmen berjamaah, amanah, dan izzah. Visi ini harus dipegang, karena Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita apapun mazhab kita, umat Islam itu harus kafaah, Islam yang satu, Islam yang berjamaah. ”Selama dia bersahadatnya sama ’asyhadu alla illaha illallah Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah’, masuk komunitas 212 Mart berjamaah, amanah,” kata Ustad Abi.
Namun demikian, lanjut dia, amanah ini kerap sulit dijalankan. Seperti, amanah terhadap diri sendiri, amanah terhadap pekerjaan, dan amanah terhadap sang kholik.
Oleh karena itu, Ustad Abi berpesan agar pengurus dan jamaah dalam mengembangkan 212 Mart harus berkomitmen jujur amanah ini selagi bangkit dari awal berjamaah, karena nanti ada bisikan-bisikan.
“Subhanaallah fitnahnya itu luar biasa, udah nggak usah didengar. Kita kembali ke komitmen awal, kita cari ridho Allah SWT, bukan ridho manusia. Insyaallah semuanya dalam perhatian Allah SWT,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Ustad Abi mengatakan, umat Islam banyak yang tinggal di Hongkong, bisa digerakkan, dibukakan aksesnya untuk berkomitmen juga mendukung kebangkitan ekonomi umat Muslim di Indonesia.
Menurutnya, siapa yang tidak tersenggang dengan aksi 212. Oleh kerana itu, kembali dia mengingatkan, agar umat Muslim berinvestasi dunia akhirat. ”Investasi di 212 Mart berarti sudah berjamaah dan izzah menuju kebangkitan umat Islam. Bukan saja dunia, tapi membawa kebahagian kita di akherat kelak. Allahu Akbar!,” pungkas Ustad Abi.