Inilah Proses Berdirinya 212 Mart Grand Wisata Bekasi

Anggota 212 Mart Grand Wisata Bekasi disatukan oleh Alquran tanpa melihat perbedaan.

Ketua Komunitas Koperasi Syariah 212 Grand Wisata Bekasi, Furqon Nur Alam mengatakan, gerakan ekonomi umat berawal dari Aksi Bela Islam 411, 212, 313, dan aksi 55. Kemudian gerakan ini direalisasikan dengan membentuk Koperasi Syariah 212 di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Januari 2017.

“Dari rangkaian aksi, kita ambil pelajaran dan hikmah paling mendalam sebagai umat Islam, bahwa kita memunyai Alquran yang menyatukan kita saat Aksi Bela Islam,” kata Furqon pada peresmian 212 Mart Grand Wisata Bekasi, Jawa Barat, Minggu (3/9).

Di bait pertama dalam semangat aksi itu, lanjut Furqon, muncul bahwa Alquran iman kami,  Alquran pedoman kami, Alquran petunjuk kami dan Alquran satukan kami. Sekarang menurutnya, umat Islam benar-benar merasakan bahwa para investor 212 Mart Grand Wisata disatukan oleh Alquran tanpa lagi melihat perbedaan yang selama ini sering diributkan di antara umat yaitu masalah khilafiyah.

“Bagi kami masalah perbedaan sudah selesai. Kami ingin umat Islam bangkit dan maju serta kami bangga menjadi umat Islam di negeri ini. Kami yang mayoritas ini ingin dihargai, tidak mau dilecehkan di semua aspek kehidupan,” ungkap Furqon disambut pekik takbir para jamaah yang hadir.

Pada kesempatan ini, Furqon pun menyampaikan proses berdirinya 212 Mart Grand Wisata. Menurutnya, proses itu dimulai dari Aksi Bela Islam terakhir yaitu Aksi 55 di Masjid Istiqlal, Jakarta yang diikuti umat Muslim Grand Wisata. Dimulai dari aktivis di Masjid Izzatul Islam Grand Wisata, dengan kelompok pengajiannya membahas upaya kebangkitan ekonomi umat.

“Alhamdulilah saat kita punya keinginan untuk meluncurkan 212 Mart ini, dalam lima hari yang mendaftar sudah 33 anggota. Di sinilah awal perjuangan kita,” tukas Furqon.

Pertemuan pertama diadakan pada 19 Mei 2017, dan dari  33 orang yang diundang, yang hadir 21 orang. Tujuan pertemuan ini kata Furqon, tidak lain adalah untuk menyatukan pandangan. Dan dari pertemuan inilah awal dibentuknya tim sebelas dan dirintisnya Koperasi Amanah Ummat Grand Wisata Bekasi.

Koperasi ini yang akan mewadahi semua aksi kebangkitan ekonomi umat di Grand Wisata Bekasi. ”Kami mohon doa restunya semua proses legalitas koperasi bisa segera selesai,” ujar Furqon.

Kemudian, pertemuan kedua pada 1 Juni 2017 diadakan di Masjid Izzatul Islam, yang dihadiri 60 orang dari 100 anggota yang sudah mendaftar. Bahkan General Manager Pengembangan Bisnis Retail KS 212 Pusat, Han Anwar pun turut hadir pada pertemuan itu.

Menurutnya, tujuan pertemuan ini untuk memantapkan langkah dan memberikan semangat perjuangan berjamaah di Grand Wisata dan sekitarnya dalam upaya kebangkitan ekonomi umat.

Pada kesempatan ini, Furqon mengingatkan agar warga wajib bersyukur berkesempatan tinggal di Grand Wisata yang mana kondisi perumahaan ini sudah dihuni tidak kurang dari 2000 KK. dari 20 klaster yang ada. Dari jumlah KK tersebut, umat Muslim yang ada di Grand Wisata Bekasi kurang lebih sekitar 1400 KK.

Dari kondisi inilah, kata Furqon, tim sebelas merasa lebih semangat dan lebih punya dukungan akan kebangkitan ekonomi umat di Grand Wisata. Dalam perjalanan waktu kurang lebih tiga bulan, jumlah anggota Koperasi Amanah Ummat Grand Wisata dan 212 Mart Grand Wisata sudah mencapai 236 orang, yang terdiri 90 persen warga Muslim Grand Wisata, dan 10 persen adalah warga Muslim sekitar Grand Wisata.

”Dari Grand Wisata, alhamdulilah dari semua klaster sudah terwakili. Adapun klaster yang benar-benar semangat adalah Garden Teras, Garden Fiesta, The Orange, dan Water Sprink,” ungkap Furqon.

Menurutnya, dari empat klaster tersebut sudah lebih dari 20 persen dari warga Muslim yang menjadi anggota Koperasi Amanah Ummat Grand Wisata dan 212 Mart Grand Wisata, di klasternya masing-masing. Diharapkan klaster yang lainnya menyusul dalam semangat kebangkitan ekonomi umat.

Dijelaskan Furqon, dari total 236 anggota, yang sudah menjadi anggota Koperasi Syariah 212 Pusat kurang lebih 150 orang. Adapun dana yang sudah terkumpul sebesar Rp 828 juta.

Dana tersebut digunakan, pertama untuk DP ruko sebesar Rp 120 juta, kedua pembiayaan 212 Mart tipe C Rp 413.839.000, revovasi ruko sebesar Rp 104.357.000, biaya administrasi dan persiapan grand opening sebesar Rp Rp 46.422.000, dan buffer stock barang sebesar Rp 50 juta.

Saldo yang ada di tim sebelas sebesar Rp 93.189.000. Adapun dana kekurangan yang belum dibayarkan adalah untuk pelunasan ruko sebesar Rp 300 juta. Jadi kekurangan dana sampai saat ini sebesar Rp 206.611.000.

Furqon mengimbau dengan sangat kepada semua anggota dan investor agar mencari anggota baru supaya lebih banyak lagi warga Muslim Grand Wisata dan sekitarnya menjadi anggota 212 Mart dan koperasi. Mengingat untuk pelunasan ruko sekitar awal Oktober 2017 mendatang.

Terakhir, Furqon menyampaikan, mohon doanya agar tim sebelas dan pengurus Koperasi Amanah Ummat Grand Wisata tetap kompak dan selalu menjaga amanah yang diberikan. Adapun harapan ke depan, kata Furqon kepada seluruh anggota untuk tetap berkomitmen belanja di warung milik sendiri, sehingga niat awal kita untuk menumbuhkan ekonomi umat di Grand Wisata Bekasi dan sekitarnya akan segera terwujud.

”Kalau perlu kita bangun lagi 212 Mart Grand Wisata yang kedua, ketiga, dan seterusnya. Mudah-mudahan Allah SWT selalu meridhoi setiap langkah kaki kita,” pungkas Furqon.

Terkait