- August 16, 2017
- Posted by: KS Admin
- Category: Berita
Dengan kekuatan berjamaah dan konsep koperasi syariah, kebangkitkan ekonomi umat bisa terwujud.
Gerai 212 Mart Lubang Buaya telah didirikan Juli lalu. Gerai ini berbadan hukum Koperasi Syariah Komunitas Jakarta Timur (KSKJT), dengan ketuanya Chandra Purnama.
Menurut Chandra, mendirikan KSKJT ini sesuai arahan Koperasi Syariah 212 (KS 212) Pusat. Saat pembukaan 212 Mart Lubang Buaya pada Sabtu (29/7) anggota yang terdata sebanyak 199 orang, tapi terus bertambah seiring waktu. Adapun setoran dana penyertaan kisaran Rp 1 juta sampai Rp 20 juta.
”212 Mart Lubang Buaya ini gerai tipe C, dengan kisaran dana untuk semua termasuk sewa ruko, renovasi, tambah daya listrik, dan lainnya sekitar Rp 750 juta. Sewa ruko pertahunnya Rp60 juta, dan sudah dibayar tiga tahun ke depan,” kata Chandra kepada Koperasi Syariah 212, belum lama ini.
Anggota KSKJT ini adalah anggota komunitas Koperasi Syariah 212 Jakarta Timur. Di Jakarta Timur, kata Chandra, rencanannya akan mendirikan dua lagi gerai 212 Mart yaitu di Kayu Putih dan Ramawangun. Pendirian itu, setelah enam bulan 212 Mart Lubang Buaya ini berkembang.
”Kami akan belajar dulu di 212 Mart Lubang Buaya. Masalah pasti ada, namanya juga dinamika usaha, dinamika organisasi. Tapi ini semua pengalaman. InsyaAllah, gerai kedua nanti bisa lebih efisien dan efektif,” ujar Chandra.
Konsep pengembangan 212 Mart di Jakarta Timur, menurut dia, berbeda dengan konsep di wilayah lain. Kalau di wilayah lain dikatakan Chandra, dalam pengumpulan investasi untuk satu gerai target tercapai, maka pendaftaran ditutup. Untuk buka gerai berikutnya dibuka kembali, tapi begitu investasi tercapai ditutup lagi.
Namun, lanjut dia, di Komunitas Koperasi Syariah 212 Jakarta Timur, konsepnya tidak seperti itu, yakni konsep portofolio yang dipakai. ”Jadi kita punya pool of fund, investor tadi berjamaah. Kita buka satu di Lubang Buaya, mereka bisa investasi lagi untuk gerai kedua, maksimum dana Rp 20 juta, begitu juga untuk gerai ketiga. Jadi perhitungan bagi hasilnya juga bukan perlokasi, tapi untuk keseluruhan total semua gerai,” ungkap Chandra.
Chandra menjelaskan lagi, bagi hasilnya bersifat sharing economy. Ada porsi investor, dana cadangan, dan koperasi. Mengapa ada porsi untuk koperasi? Karena 212 Mart Lubang Buaya ini yang menjalankan ya KSKJT itu, jadi seperti fund manager.
212 Mart ini memiliki visi membangkitkan ekonomi umat, maka Chandra berharap agar jamaah belanja di toko 212 Mart Lubang Buaya ini, bukan malah ke toko lain milik non Muslim. Pihaknya, kata Chandra, meminta agar semua jamaah memegang komitmen untuk belanja di toko sendiri.
Karena untuk bisa mandiri dan bersaing dalam upaya membangkitkan ekonomi umat, maka jamaah harus belanja di toko miliknya yaitu 212 Mart Lubang Buaya ini. ”Kekuatan berjamaah itulah harapan kita,” kata Chandra.
Chandra menghimbau agar semua anggota komunitas KS 212 Jakarta Timur bisa berpartisipasi dalam gerakan berjamaah ini. Karena menurutnya, selama ini umat Muslim hanya menjadi pangsa pasar. Nah, dengan kekuatan berjamaah dan konsep koperasi kebangkitan ekonomi umat Muslim Indonesia bisa terwujud. Ini dikarenakan pangsa pasarnya dari umat, oleh umat, dan untuk umat. Sehingga perputaran ekonomi itu berputar di umat, tidak hanya di wilayah umum.
Dalam pengembangan 212 Mart Lubang Buaya, lanjut dia, selain memasarkan produk umum, pihaknya juga memfasilitasi produk Usaha Kecil Menengah (UKM) baik dari jamaah atau anggota, serta warga sekitarnya. Namun dengan catatan tidak bersaing langsung dengan produk yang sudah ada. Kemudian akan dilihat perkembangannya dalam tiga bulan. Kalau peminatnya banyak akan berlanjut, tapi kalau ternyata tidak satu pun produknya laku, misalnya. Maka produk UKM itu akan ditarik dari gerai tersebut.
Tertarik mendirikan 212Mart di kota Anda? Cek laman Begini Cara Mendirikan 212Mart. Ingin tahu di mana saja sudah ada 212Mart, cek laman Cari 212 Mart di Dekat Anda? Ini Alamat Lengkapnya! Mau tahu lebih banyak tentang 212Mart, cek laman khusus 212Mart atau kumpulan berita 212Mart.