- May 29, 2017
- Posted by: Admin KS212 1
- Category: Berita
Koperasi Syariah Amanah Muttaqien Pekayon mendapat dua kemanangan, yakni bisa membeli Indomaret, dan 212 Maret menjadi aset umat.
Setelah gerak cepat, para pengurus Koperasi Syariah Amanah Muttaqien Pekayon dan Dewan Keluarga Masjid (DKM) dan Mushola Pekayon melihat peluang untuk membeli toko Indomaret di Jalan Ketapang Pekayon Jaya, Bekasi Selatan.
Indomaret ini akan dialihfungsingkan untuk operasional 212 Mart yakni mini market Islami besutan Koperasi Syariah 212 (KS 212).
Indomaret tersebut kata Syahrial, sudah berdiri di Jalan Ketapang Pekayon Jaya, Bekasi Selayan itu sekitar 20 tahunan. Dan ketika dibeli pun masih aktif opererasional. Tapi dari pantauan tidak ada perubahan alias tidak berkembang.
”Kita coba cari pemiliknya. Alhamdulillah pemiliknya memang berniat untuk menjual seharga Rp 1,1 miliar. Jadi nyambung dech,” ungkap Ketua Koperasi Syariah Amanah Muttaqien Pekayon Syahrial kepada Koperasi Syariah 212 ditemui usia peresmian 212 Mart Pekayon.
Pemilik Indomaret itu, kata Syahrial, masih warga Bekasi namun tidak tinggal di Pondok Pekayon Indah. Yakni wilayah operasional Indomaret yang sekarang sudah beralih menjadi 212 Mart milik umat. ”Pemiliknya warga Bekasi, tinggalnya di perumahaan Persada dekat Kalimalang,” ujar Syahrial.
Indomaret itu pun, lanjut Syahriah, dibeli melalui konsorsium. Yakni dari 180 anggota Koperasi Syariah Amanah Muttaqien Pekayon, ada sekitar 12 orang yang menjadi konsorsium membeli Indomaret seharga Rp 1,1 miliar.
”Ada perjanjinan dengan para konsorsium yaitu bahwa toko ini tidak boleh dijual kepada siapapun kecuali kepada Koperasi Syariah Amanah Muttaqien Pekayon. Insha Allah sampai kapanpun bentuknya akan menjadi koperasi,” ujar Syahrial.
Toko eks Indomaret ini seluas 170 meter berlantai 2. Kini di lantai 1 tempat operasionalnya 212 Mart, sedangkan di lantai 2 untuk kantor Koperasi Syariah Amanah Muttaqien dan unit-unit usaha. Karena kedepannya, menurut Syahrial, pengembangan unit usahanya akan merambah travel dan lainnya.
Kini, tegas Syahrial, 212 Mart ini sudah menjadi aset umat, milik umat. Sehingga umat Muslim yang menjadi anggota koperasi yang berbelanja di 212 Mart meras memiliki dan menjaga amanah dengan baik. Bahwa kebangkitan ekonomi umat harus ditegakkan.
Seperti warna 212 Mart adalah biru, putih, dan kuning. Yang dalam filosofnya, putih mengandung arti kejernihan hati yang selalu beramanah , ditengah warna biru dan kuning yang merupakan simbol mini market.
Syahrial berharap 212 Mart Pekayon menjadi contoh yang baik untuk umat Muslim di wilayah lain dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi umat. Karena menurut Syahrial, kebangkitan ekonomi Islam itu harus dimulai dari ekonomi dulu. Kalau ekonomi sudah dipegang umat Islam. Insha Allah semuanya bisa kita lakukan, seperti kita berjihad.
” Kami bangga dapat dua kemenangan. Pertama bisa beli Indomaret, dan kedua 212 Mart ini milik umat, bukan punya pengurus. Jadi setiap umat yang lewat dan belanja di sini merasa memiliki 212 Mart,” ujar Syahrial.
Setelah Indomart itu dibeli, kata Syahrial, maka seluruh barang-barang seperti rak, komputer dan bahkan produk-produk makanan diserahkan ke pemiliknya. Semua barang dan produk-produk yang dijual di 212 Mart Pekayon baru bukan barang lama operan Indomaret. Begitu juga dengan karyawan 212 Mart, adalah teranyar tidak memakai kru mantan Indomaret.
”Semua barang dan produk makanan dan minuman diserahkan kepada pemilik lama. Yang tersaji di 212 Mart semua produk dan barang baru dari Hydro, yang kita beli paket C,” ujarnya.
212 Mart Pekayon ini memasarkan ratusan item produk yang sudah bersertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI). 212 Mart ini juga tidak menjual rokok, alat-alat kontrasepsi dan minuman alkohol seperti halnya mini mart konvensional.
Untuk kedepan, kata Syahrial, 212 Mart ini akan memasarkan produk-produk produksi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di wilayah Bekasi. ”Kami akan memberdayakan produk-produk UKM, tapi tentunya kualitas menjadi bahan pertimbangan,” ujarnya.
Di Pekayon, Bekasi Selatan, kata Syahrial, rencananya akan mendirikan empat 212 Mart dengan konsep berjamaah melibatkan masjid dan mushola . 212 Mart ini merupakan bisnis yang berbasis komunitas atau berjamaah. Artinya, satu 212 Mart bisa dimiliki oleh lebih satu orang jamaah.
Sekarang ini anggota Koperasi Amanah Muttaqien Pekayon sebanyak 180 orang. Syahrial berharap di tahun 2017 ini, anggotannya bisa bertambah menjadi 500 orang sehingga target mendirikan empat 212 Mart di Pekayon bisa tercapai. Sifat keanggotaan koperasi pun kata Syahriah secara nasional, sehingga bukan hanya warga Pekayon saja yang bisa menjadi anggota, tapi juga dari luar wilayah lain.
”Di Pekayon ini, kami targetkan minimal 3-4 212 Mart. Karena sifat koperasinya nasional, dan anggotanya bisa juga dari Papua atau Makassar. Ya bisa juga diresmikan 212 Mart di sana dibawah naungan Koperasi Syariah Amanah Muttaqien Pekayon,” ungkapnya.
Seperti apa pembagian profitnya? Syahrial menjelaskan, yaitu tetap seperti koperasi. Sedangkan bagi anggota sendiri, dapat memanfaatkan kartu keanggotannya untuk mendapat diskon ketika berbelanja di 212 Mart, cukup dengan menunjukkan kartu tersebut.
Koperasi Amanah Muttaqien Pekayon ini juga sudah berbasis web, sehingga semua anggotanya bisa mengakses simpanan di web secara online. Semua anggota pun bisa melihat apa yang sudah pengurus kerjakan, utamanya dalam pengembangan 212 Mart ini.
”Semua belanja dan transaksi anggota terekam. Mereka juga dapat mengakses di web tentang apa yang sudah dilakukan pengurus dalam pengembangan 212 Mart. Jadi sifatnya transparan dan mengutamakan amanah,” pungkas Syahrial.